DELISERDANG (Waspada) : Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Prasarana Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil Harahap meninjau Balai Karantina Pertanian Medan di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kec. Beringin Deliserdang, Sabtu (22/10) sore.
Kehadiran Mentan disambut Kepala Karantina Pertanian Medan Lenny Hartati Harahap beserta jajaran.
Setibanya, menteri bersama rombongan melakukan peninjauan berbagai macam produk ekspor yang dipamerkan di halaman kantor karantina serta meninjau berbagai macam produk pertanian dan berbagai macam layanan milik karantina.Selanjutnya, memberikan pengarahan pada para pegawai.
Syahrul Yasin Limpo yang ditanya terkait peninjauan menjelaskan baginya Karantina Pertanian terdepan bagi Kementerian Pertanian yang sangat penting dan sangat menentukan kehidupan yang lebih baik.
Kenapa, jika di pintu ini jebol, virus,hama dan lainnya akan bisa masuk dan itu akan berkait dengan kehidupan manusia.
“Bayangkan kalau virus itu tidak dijaga baik oleh karantina kalau dia terkena hewan maka itu meruginya triliunan rupiah.
Misalkan, salah satu contoh penyakit mulut dan kuku (PKM) pada hewan.
Oleh karena itu karantina tidak boleh jebol.
Kemudian kata dia, karantina yang tidak peduli pertanian kalau kita lagi panen kemudian ia impor ke dalam maka rusaklah dari harga komoditi pertanian yang ada secara nasional.
“Kita lagi panen kita impor terbuka ini bisa rusak,”bebernya.
Oleh karena itu, pertanian harus dibawa menjadi jajaran Kementan terdepan. Jangan ekspor dulu tapi sepanjang masih baik untuk rakyat di sini sebaiknya impor dihindari,”sebutnya.
“Kan gila itu, di saat petani kita lagi panen. Ini perlu menjadi warning bahwa karantina itu penting.
“Dikira karantina itu cuma jaga-jaga pintu,dia harus , laboratorium hewan, laboratorium tumbuhan harus diteliti lebih baik kita tidak boleh kecolongan orang bawa saja unggas dari luar tidak diteliti virusnya bukan main. “Negara maju memperkuat karantinanya maka kita harus yakin bahwa karantina kita juga lebih baik, “ungkapnya.
Disoal hubungan Kementan dengan negara luar terkait ekspor,Yasin Limpo mengaku tahun ini ekspor Indonesia naik 38 persen. Kalau tidak bagus hubungan dengan negara luar tidak mungki naik. Sebab negara lain juga punya kompetensi masing-masing,” jelasnya.
Kepala Karantina Pertanian Medan Lenny Hartati Harahap melaporkan jumlah ekspor Balai Karantina Pertanian Medan per September tahun 2022 jumlah prekuensi 3.964 kali dengan nilai ekonomi 4,6 triliun rupiah.terkait program Gratieks pihaknya telah memiliki instalasi karantina hewan yang telah teregistar oleh badan karantina hewan.
Tiga di antaranya sudah di Acc GACC China untuk pemenuhan ekspor sarang burung walet,tiga lagi sedang proses mudah-mudahan memenuhi syarat GACC China untuk menambah ekspor kita dari Sumut dan satu lagi dalam tahap pengajuan,”pungkasnya (a13/C)


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat beri keterangan pers usai meninjau stan produk pertanian di Karantina Pertanian Medan. Waspada/Irianto