Scroll Untuk Membaca

Sumut

Menteri HAM Dan Bupati Madina Unjuk Kebolehan Menabuh Gordang Sambilan

Menteri HAM Dan Bupati Madina Unjuk Kebolehan Menabuh Gordang Sambilan
Kecil Besar
14px

PANYABUNGAN (Waspada.id): Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai dan Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution, SH., MM, unjuk kebolehan menabuh alat musik tradisional Mandailing, Gordang Sambilan.

Peristiwa langka itu terjadi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Madina, Desa Parbangunan, Panyabungan,Sabtu, 18 Oktober 2025, dalam acara penyambutan kedatangan Menteri Natalius Pigai bersama rombongan di Bumi Gordang Sambilan.

Bupati Saipullah mengaku bangga karena Menteri Natalius Pigai memilih berkunjung ke Madina.

“Ini adalah suatu kehormatan yang luar biasa. Kami sangat senang dan tentu kami, besar harapan, dapat melaksanakan hal-hal yang bisa kami dukung dalam rangka menyukseskan tugas pokok dan fungsi yang Bapak laksanakan,” kata dia.

Di hadapan Menteri Pigai, Bupati memaparkan letak geografis, potensi ekonomi, kondisi sosial dan masyarakat, serta peranan adat dalam pembangunan.

“​Bapak Menteri, tentu kami di Kabupaten Mandailing Natal mempunyai salah satu kekayaan adat yang mengedepankan kekerabatan, namanya Dalihan na Tolu,” ujar dia.

Bupati Saipullah menerangkan pengakuan terhadap HAM telah tumbuh di dalam jiwa masyarakat Madina yang lekat dengan agama dan adat budaya sejak usia dini.

“Sehingga perhatian atau gagasan maupun fokus kami terhadap Hak Asasi Manusia, insyaallah, akan sejalan dengan tugas yang Bapak pandu,” pungkas Bupati.

Menteri Natalius Pigai mengaku telah mengenal Madina sejak lama.

Dulu, sewaktu menjabat kepala seksi di Balai Latihan Kerja Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, dia sering melewati Madina saat menuju Medan dari Padang maupun sebaliknya.

Dia juga menceritakan sedikit pengalamannya ketika bersembunyi di Pahae Julu sekitar tahun 1999.

Saat itu, Natalius Pigai dicari-cari oleh pihak pemerintah karena sepak terjangnya sebagai aktivis.

“Waktu saya masih aktivis, waktu kami dicari-cari. Kami sembunyinya di Tanah Batak,” Ujar dia.

Menteri Natalius Pigai menjelaskan, pengakuan terhadap HAM sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Mandailing yang termaktub dalam Poda na Lima.

HAM itu, kata dia, dimulai dari kebersihan hati. “Paias rohamu. Itu, kan, di Poda na Lima,” tanya dia disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Menteri Natalius Pigai sepakat dengan Bupati Saipullah terkait pentingnya peranan Dalihan na Tolu.

Dia menilai itu sebagai akar kehidupan bermasyarakat di Bumi Gordang Sambilan.

“Kemudian dengan tadi apa Bapak Bupati sampaikan Dalihan na Tolu. Itu Dalihan na Tolu itu artinya pohon kehidupan. Ada akarnya, ada batangnya, dan ada rantingnya, dan ada daunnya,” jelas dia.

Kementerian HAM, kata Natalius Pigai, memiliki anggaran yang bisa diakses oleh masyarakat berupa pelatihan dan pendidikan bagi komunitas-komunitas yang bergerak di bidang advokasi hak-hak dasar manusia.

Dalam kesempatan ini, Pemkab Madina memberikan cendera mata kepada Kementerian HAM.

Pun sebaliknya, pemerintah daerah menerima piagam penghargaan.

Terlihat hadir Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Dandim 0212 Tapanuli Selatan Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, Kapolres Madina AKBP Arie Sopandi Paloh, unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Madina Ny. Yupri Astuti Saipullah, Pj. Sekda Drs. M. Sahnan Pasaribu, para asisten, dan sejumlah kepala OPD.(id.100)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE