ADA cerita yang sulit diterima nalar pada saat terjadi peristiwa bencana alam banjir besar di wilayah Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, pada 26 November 2025 lalu.
Cerita ini terungkap dari salah seorang warga Lingkungan IX, Kelurahan Bukit Kubu. Rumah Erlina, 56, nyaris tenggelam dan bagian ruang dapurnya porak poranda diterjang arus banjir yang deras.
Seluruh harta benda ibu dari empat orang anak ini habis terendam airbercampur material lumpur yang dibawa arus air dari hulu sungai. Seluruh isi rumah tak ada yang tidak dilumuri lumpur tebal.
Disaat membersihkan rumah setelah air surut, Erlina terkejut begitu melihat dua buku Yasin yang berada di dalam seteling kaca sama sekali tidak basah dan tak tersentuh noda lumpur, padahal seteling tersebut tenggelam.
Nenek empat orang cucu itu, Kamis (11/13) malam, memperlihatkan kepada waspada.id dua buah kitab suci yang diwakafkan oleh keluarga almarhum Ismail Nasution dan keluarga almarhum Kurniadi Syahputra Nasution ini.
Dari kedua kitab suci tersebut terlihat cukup bersih dan tidak ada sedikitpun noda lumpur yang menempel di kertas yang bertulisan aksara arab dan latin tersebut. Melihat kondisinya yang bersih, kitab suci ini diyakini sama sekali tidak tersentuh air banjir.
Erlina juga mengaku heran, kenapa buku Yasin yang dilengkapi dengan tahlil, tahtim, dan doa ini tak tersentuh air, padahal tiga Alquran yang tersusun rapi di bawah buku Yasin kondisinya basah dan koyak.(id24)











