KARO (Waspada): Minimnya penerangan jalan umum di Kabupaten Karo mengakibatkan peningkatan angka kecelakaan lalu lintas yang mengkhawatirkan.
Dalam sepekan terakhir, tercatat 3-4 kasus kecelakaan di beberapa kecamatan, diduga akibat minimnya penerangan jalan.
Hal ini disampaikan Kasatlantas Polres Tanah Karo, AKP Rabiah Adawiyah Hasibuan, SH, kepada Waspada.id saat Operasi Patuh Toba 2025 di Jalan Meriam Ginting Kabanjahe, Senin (14/7).
“Perihal minimnya penerangan lampu jalan di beberapa kecamatan, baik dampak maupun akibatnya sudah beberapa kali disampaikan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Karo. Namun sampai saat ini usulan dan permohonan kami belum juga direalisasikan,” ungkap AKP Rabiah.
Kecamatan Berastagi, Doulu, Merek, Mardinding, dan Tigapanah menjadi area yang paling terdampak karena tingginya volume kendaraan dan minimnya penerangan.
Selain minimnya penerangan jalan, AKP Rabiah juga menyoroti masih tingginya angka pelanggaran lalu lintas prioritas selama Operasi Patuh Toba 2025. Sepuluh jenis pelanggaran masih ditemukan, antara lain: pengendara sepeda motor tanpa helm SNI, pengemudi mobil tanpa sabuk pengaman, penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, melawan arus, mengemudi dalam keadaan mabuk, melebihi batas kecepatan, kendaraan dengan knalpot bising, kendaraan tanpa dokumen sah (STNK/SIM), dan pelanggaran marka/rambu lalu lintas.
Heriady Hasibuan, SH, pemuda peduli keselamatan berlalu lintas dari Medan, menambahkan bahwa selain penegakan hukum, Dinas Perhubungan Karo juga harus berperan aktif dalam mengurangi angka kecelakaan dan kriminalitas.
“Selain memberikan imbauan dan penindakan, Dinas Perhubungan Karo juga harus bisa mendukung Satlantas Karo,” tegas Heriady.
Ia juga menekankan pentingnya imbauan pencegahan dan perbaikan penerangan jalan di daerah rawan kecelakaan dan kriminalitas. Minimnya penerangan jalan, menurut Heriady, berdampak negatif pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, dengan toko-toko yang terpaksa tutup lebih awal.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Karo, Frolin Perangin-angin, melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa minimnya anggaran dan kerusakan lampu jalan menjadi penyebab utama permasalahan ini.
Angka kecelakaan yang mencapai 3-4 kasus per minggu, menurut Heriady, bukanlah angka yang kecil dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, khususnya Dinas Perhubungan, perlu segera bertindak untuk mengatasi masalah ini.
Pemerintah Daerah Kabupaten Karo perlu menetapkan standar pemasangan dan jenis lampu, melakukan pengawasan dan evaluasi rutin, serta merespon cepat keluhan masyarakat guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan di malam hari.(c02)