P.SIDIMPUAN (Waspada) : Komisi Dakwah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan gelar Focus Group Discussion (FGD) tentang efektivitas dakwah di Kota Padangsidimpuan dalam menyelamatkan umat dari penyakit masyarakat, Sabtu (12/10/2024).
FGD dengan tema “Melalui Dakwah Kita Selamatkan Umat Dari Panyakit Masyarakat” yang digelar di Aula Kantor MUI, Jl.HT Rizal Nurdin, Palampat, Padangsidimpuan dibuka Ketua DP MUI Padangsidimpuan ustadz Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan, MA dan dihadiri Wakil Ketua MUI Padangsidimpuan Drs.H.Samsuddin Pulungan MA dan Bendahara MUI Padangsidimpuan H.Rawadi Daulay.
Ketua Komisi Dakwah MUI Padangsidimpuan, Drs.H.Syahid Muammar Pulungan SH sebagai Ketua Panitia FGD mengatakan, peserta kegiatan yang bertujuan untuk mengefektifkan pelaksanaan dakwah dalam mencerahkan umat terdiri dari MUI Kecamatan, Da’i, BKMT dan Majelis Taklim.

Dalam memberikan pemahaman kepada peserta FDG terkait dengan teknis dan hal yang berkaitan dengan efektifitas dakwah, ucap Syahid Muammar, MUI menghadirkan mantan Ketua MUI Tapanuli Selatan ustadz H.Amsir Saleh Siregar dan dosen UIN Syahada Padangsidimpuan Dr.Icol Dianto, M.Kom.I.
Syahid Muammar menjelaskan, untuk mengkaji efektivitas dakwah, banyak hal yang harus diperhatikan agar tujuan dari dakwah tercapai, termasuk aspek sasaran dakwah dilihat dari usia dan tingkat pendidikan umat Islam serta karakteristik masyarakat.
Merujuk pada data BPS, ungkapnya, penduduk Padangsidimpuan mayoritas muslim dan aktifitas dakwah tergolong tinggi, namun penyakit masyarakat juga tergolong tinggi. “Untuk itulah dilakukan FGD ini dalam rangka mencari solusi efektifitas dakwah,” tuturnya.
Sampaikan Dakwah Dengan Hati
Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H. Zulfan Efendi Hasibuan MA yang juga sebagai pemateri dalam FGD Efektifitas Dakwah tersebut mengatakan, tujuan dari dakwah untuk merubah keadaan dari yang tidak baik menjadi lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam.
“Dakwah adalah upaya untuk merubah suatu keadaan ditengah tengah masyarakat sesuai ajaran agama Islam.Bila dakwah disampaikan dari lidah, maka hanya sampai di telinga, tapi jika disampaikan melalui hati maka akan sampai ke hati umat,” ucap Ketua MUI.
Berbicara tentang efektifitas dakwah, ujar ustadz Zulfan, harus dilakukan secara cerdas dan profesional dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga tujuan dari dakwah itu dapat tercapai.”Bicaralah dengan masyarakat sesuai dengan nalar mereka,” ajaknya.
Jika dikaitkan dengan efektifitas dakwah di Kota Padangsidimpuan yang penduduknya mayoritas muslim, ungkap Ketua MUI, kalangan ulama atau da’i yang sering memberikan cerah idealnya koreksi diri. “Saya lebih fokus pada da’i nya, lebih baik kita mengkoreksi diri dari pada menyalahkan orang lain,” tegas ustadz Zulfan.

Salah satu faktor penentu dalam berdakwah, lanjut ustadz Zulfan adalah keteladanan, mengingat berdakwah adalah tugas mulia dalan melanjutkan perjuangan babi dan rasul.”Saya khawatir sudah ada yang melenceng.Dulu para nabi berdakwah dengan hartanya sendiri,” ungkap Ketua MUI sambil menetaskan air mata.
Menurutnya, boleh menerima imbalan saat berdakwah, tapi jangan sampai bergeser dari tujuan dakwah itu sendiri. Untuk itu, Ketua MUI Padangsidimpuan mengajak kalangan ustadz dan ustadzah untuk bersama-sama mengefektifkan pelaksanaan dakwah ditengah-tengah masyarakat.
Dosen UIN Padangsidimpuan, Dr. Icon Dianto memberikan gambaran statistik peta dakwah di Kota Padangsidimpuan Sebaai masukan bagi peserta FGD dalam memberikan masukan untuk mencari solusi agar pelaksanaan dakwah di Kota Padangsidimpuan berjalan secara efektif.
Mantan Ketua MUI Tapanuli Selatan ustadz Amsir Saleh Siregar sebagai pemateri terkahir dalam FDG tersebut mengungkapkan ada beberapa tipe manusia dalam pandangan Islam.Salah satu diantaranya, tingkat kesadarannya tinggi. “Ketika di dengarnya azan, dia bergegas ke masjid.Itulah yang tinggi tingkat kesadarannya.” katanya. (a39).