P.SIDEMPUAN (Waspada) : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Sidempuan ajak kalangan ulama yang menjadi khatib sholat Jumat di wilayah Kota Padang Sidempuan peka dan cerdas dalam memilih topik khutbah maupun dalam penyampaian khutbah agar jamaah mudah memahaminya.
“Dalam memakmurkan masjid, Imam yang kurang pas maupun khatib yang kurang pas termasuk faktor kendala dalam memakmurkan masjid,” kata Ketua MUI Padang Sidempuan, ustadz Drs.H.Zulpan Efendi Hasibuan MA pada pelatihan Imam dan khatib se-Kota Padang Sidempuan, Sabtu (24/9).

Pelatihan Imam dan khatib Sholat Jumat yang digelar di Aula Kantor MUI, Jl.HT.Rizal Nurdin, Padang Sidempuan dibuka Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution SH MM dan dihadiri dan dihadiri Sekretaris MUI Padang Sidempuan Samsuddin Pulungan MA, Bendahara MUI Abdurrahim Nasution dan pengurus MUI kecamatan.
Ustadz H.Zulpan Efendi Hasibuan MA yang juga sebagai pemateri dalam kegiatan itu menegaskan bahwa untuk bisa menjadi imam sholat syaratnya yakni tidak diragukan keislamannya, berakhlak dan Baligh, laki-laki, suci dari hadas dan najis serta bagus bacaannya dan bagus rukun sholatnya. “Yang paling berhak jadi imam itu, yang paling baik bacaannya,” tuturnya.
Menurut Ketua MUI Padang Sidempuan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang jadi imam seperti sebelum sholat, imam melihat jamaah, harus tahu kondisi jamaah dan sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, pada rakaat pertama ayat panjang dan rakaat kedua ayat pendek serta memperhatikan urutan ayatnya.
Ustadz Zulpan berharap keberadaan masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, tapi termasuk sarana untuk mencerdaskan umat karena pemberdayaan dan pencerahan terhadap umat sangat penting agar umat dapat selamat dunia dan akhirat.
“MUI sebagi tenda besar umat Islam punya fungsi membina dan memelihara umat. Ke depan kita gelar kegiatan pemberdayaan umat melalui komisi ekonomi umat. Kemudian bagaimana cara bijak bermedia sosial serta melakukan kegiatan pembinaan akidah umat.
Ketua Komisi Dakwah Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Drs.H.Syahid Muammar Pulungan SH sebagai pemateri kedua menjelaskan tentang khatib sholat Jumat, termasuk rukun khutbah, syarat dua khutbah, sunnah yang berhubungan dengan khutbah serta memilih topik khutbah sholat Jumat.
Dijelaskan rukun khutbah itu terdiri dari mengucapkan puji-pujian kepada Allah SWT, membaca sholawat, mengucapkan dua kalimat syahadat, berwasiat taqwa, membaca ayat Alquran pada salah satu dari kedua khutbahnya dan berdoa pada khutbah kedua untuk kaum muslimin.
Sedangkan syarat dua khutbah yakni khutbah dimulai setelah tergelincir matahari, khatib hendaklah berdiri ketika khutbah, khatib duduk di antara dua khutbah sebentar, hendaklah dengan suara yang keras (bukan menggelegar), rukunnya berturut-turut, khatib haruslah suci dan hadas dan najis dan khatib menutup auratnya.
Dalam memilih topik khutbah Jumat, ujar Syahid Muammar, khatib harus mampu menentukan mind set pada sesuatu yang akan disampaikan, menguasai topik, dilengkapi dengan argumentasi dan dalil, uraian boleh induktif atau deduktif, irama suara khutbah berdinamika dan mudah dipahami, tidak membosankan serta pandangan jangan fokus ke satu arah saja.
Dalam menjawab pertanyaan peserta pelatihan yang dimoderatori Yaser Arafat Nasution, nara sumber menegaskan bahwa anak yang bukan hasil perkawinan yang tidak boleh menjadi iman jika sudah memenuhi syarat karena setiap anak yang dilahirkan sesuai dengan ajaran agama Islam dalam keadaan suci.

Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution mengungkapkan bahwa tugas tugas yang dilaksanakan MUI telah memberi manfaat bagi Pemko Padang Sidempuan karena kemampuan Pemko Padang Sidempuan dalam memberikan pencerahan dan penguatan keimanan terhadap masyarakat terbatas.
“Dalam majelis ilmu, tentu saling mengingatkan dan saling menguatkan. Kegiatan seperti ini sangat positif untuk penguatan pondasi masyarakat dalam menjalankan ajaran agama Islam. kami yakin yang hadir ini audah memahaminya, namun sangat baik jika saling mengingatkan dan menguatkan,” kata Wali Kota.
Terkait dengan kebutuhan anggaran MUI sebagaiman diungkapkan Ketua MUI Padang Sidempuan bahwa tahun anggaran MUI lebih baik dari tahun sebelumnya, Wali Kota menegaskan bahwa untuk tahun 2023 akan ditingkatkan lagi karena peran MUI dalam mencerahkan dan mencerdaskan umat sangat penting.
Ketua Panitia Pelatihan Imam dan Khatib Sholat Jumat Dr. Zul Anwar Ajim Harahap menjelaskan bahwa peserta pelatihan itu sebanyak 50 orang ulama dari Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara dan Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua.(a39).
Ket. foto: Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution (4 kiri) dan Ketua MUI Padang Sidempuan ustadz Drs.H.Zulpan Efendi Hasibuan MA (5 kiri) foto bersama dengan peserta pelatihan imam dan khatib sholat Jumat, Sabtu (24/9). Waspada/Mohot Lubis