Nurkarim Nehe, Wartawan Senior Dan Tokoh Olahraga Asahan Itu Berpulang

  • Bagikan
Nurkarim Nehe, Wartawan Senior Dan Tokoh Olahraga Asahan Itu Berpulang
Waspada

KEPERGIAN Nurkarim Nehe (foto) meninggalkan duka mendalam bagi dunia pers dan olahraga di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sosok yang akrab disapa ‘Waka’ itu tutup usia pada Minggu, 6 Oktober 2024 dalam usia 59 tahun.

Kabar wafatnya pria yang dikenal luas di kalangan jurnalis dan penggiat olahraga ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kesehariannya yang masih aktif berkontribusi di berbagai bidang.

Nurkarim Nehe tak hanya dikenal melalui perannya sebagai wartawan senior, tetapi juga sebagai pengajar di Universitas Royal serta tokoh olahraga yang dihormati. Almarhum kerap kali terlihat berolahraga dan memiliki pergaulan yang sangat luas di tengah masyarakat.

“Almarhum wafat sekira pukul 04.00 WIB setelah mengeluh sesak napas kepada keluarganya,” ungkap Sapriadi, Ketua PWI Asahan, saat memberikan keterangan mengenai kepergian seniornya yang sangat dihormati ini.

Lahir pada 2 Januari 1965, Nurkarim Nehe mencatat perjalanan karier yang gemilang dalam dunia jurnalistik dan olahraga. Sebagai jurnalis senior dari Harian Waspada, ia diamanahkan menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Asahan selama dua periode 2005 hingga 2011.

Tak hanya itu, tahun 2013, Nehe memperoleh sertifikasi wartawan berkompetensi utama dari Dewan Pers, sebuah pencapaian tertinggi yang menandakan profesionalitasnya sebagai seorang wartawan senior.

Kiprah almarhum tak terbatas pada dunia pers. Nurkarim Nehe juga aktif di bidang olahraga dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Asahan selama dua periode hingga tahun 2020.

Setelah masa kepemimpinannya berakhir, Nehe tetap berkontribusi pada cabang olahraga sambo, seni bela diri asal Rusia. Bahkan pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, Nehe dipercaya menjadi Manajer Kontingen Sambo Sumut dan berhasil membawa pulang 5 medali emas, sejumlah perak dan perunggu.

Komitmen dan kecintaan Nehe pada dunia olahraga terlihat hingga akhir hayatnya. Pada 2 Oktober 2024, hanya beberapa hari sebelum kepergiannya, Nurkarim Nehe masih aktif bermain sepakbola dalam kejuaraan Mini Soccer yang diselenggarakan Kodim 0208 Asahan untuk memperingati HUT Ke-79 TNI.

Nehe membela tim BSP Kisaran dan berhasil meraih kemenangan, menundukkan tim PWI Asahan dengan skor 1-0 di partai final.

Nurkarim Nehe meninggalkan seorang istri, tiga anak dan dua cucu. Kepergiannya meninggalkan kekosongan besar, bukan hanya bagi keluarga tercinta, tetapi juga bagi masyarakat Asahan yang mengenalnya sebagai sosok yang sederhana, humoris dan penuh dedikasi. Nehe adalah panutan, baik di dunia pers maupun olahraga.

Almarhum disemayamkan di rumah duka di Jl. Batu Intan, Kompleks DPR, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Warga sekitar, kolega dan rekan-rekan sejawat memberikan penghormatan terakhir kepada Nurkarim Nehe, tokoh yang telah memberikan banyak kontribusi berharga bagi kemajuan pers dan olahraga di Asahan.

Selamat jalan, Nurkarim Nehe. Kebaikan dan dedikasimu akan terus dikenang sepanjang masa. *Rasudin Sihotang


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *