MADINA (Waspada): Oknum aparat dari Koramil 14 Kotanopan diduga kuat ikut backup atau melindungi praktik Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menggunakan alat berat di Aek Bontar Desa Batahan, Kecamatan Kotanopan, yang informasinya sudah merambah kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG).
Praktik tambang tanpa izin ini bisa dipastikan menjadi ancaman terhadap lingkungan dan kawasan TNBG yang notabene dilindungi negara untuk kepentingan paru-paru dunia.
Informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, Jumat (18/7/25), keterlibatan dua oknum yang bertugas di Koramil 14 Kotanopan berperan sebagai penjamin keamanan kepada para mafia PETI yang beraktivitas di kawasan tersebut dengan memperoleh bagi hasil sebesar 3 persen, di samping pengadaan minyak solar.
Sumber mengatakan, dua oknum Koramil ini berinisial DT dan M menjadi payung hukum bagi mafia PETI di kawasan tersebut. Dari DT dan M ini juga sumber memperoleh informasi kalau urusan untuk Polisi sudah di backup dari Reskrim Polres Madina. Sedangkan untuk Kepala Desa dan BPD mendapatkan bagi hasil sebesar 12 persen.
Aktivitas PETI di kawasan TNBG ini sepertinya kebal hukum. Sebab diketahui telah beberapa kali, tim dari TNBG sudah melakukan razia. Namun, tampaknya tak membuat para mafia PETI jera dan menghentikan aktivitasnya.
Bahkan razia beberapa hari yang lalu pun tampaknya tidak menunjukkan hasil. Hal ini terbukti di Desa Batahan, Kecamatan Kotanopan, masih terdapat dua unit ekskavator yang kuat dugaan didanai warga bernama P.

Oknum M dari Koramil 14 Kotanopan yang dikonfirmasi, Sabtu (19/7/25) mengatakan, dirinya merasa difitnah atas informasi yang disampaikan warga.
“Sumpah Bang, saya ataupun anggota aparat Kotanopan tidak ada terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut. Saya merasa terkejut ketika membaca beritanya. Apalagi sampai saya dituding menerima fee 3 persen dan menjual minyak kepada para mafia PETI,” ucap M.
M juga membantah tentang adanya info dari warga yang mengatakan dirinya menyampaikan kalau untuk urusan dengan Polisi, sudah dibackup Kasat Reskrim Polres Madina.
“Memang ada kegiatan PETI di wilayah TNBG itu saya dengar, tapi informasi tentang persenan dan membackup, atau saya jual minyak solar ke mafia PETI semua tidak benar dan itu fitnah,” ucap M.
Kepala Balai TNBG Madina, Agusman yang dikonfirmasi, Jumat (18/7/25) mengucapkan terima kasih atas informasinya dan segera akan mengirim tim melakukan pengecekan.(a32)