NAMORAMBE (Waspada.id): Kondisi pertanian di wilayah Deliserdang, khususnya di Kecamatan Namorambe, terlihat begitu subur untuk banyak komoditas, terutama cabai merah.
“Cabai merupakan salah satu komoditas strategis yang sangat memengaruhi inflasi di Kabupaten Deliserdang. Harga cabai yang fluktuatif, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, karena itu perlu dicarikan solusi agar petani tetap sejahtera,” kata Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang, Lom Lom Suwondo SS yang hadir bersama Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga, Ny Asniar Lom Lom Suwondo, pada panen perdana cabai merah bersama Kelompok Tani (Poktan) Bersama di Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe, Selasa (30/12/25).
Berdasarkan perhitungan statistik Dinas Pertanian, tambah Lom Lom, petani cabai akan memperoleh keuntungan layak jika harga berada di atas Rp20 ribu per kilogram, dengan harga ideal di kisaran Rp30 ribu per kilogram.
Karena itu, Pemkab Deliserdang mendorong adanya kesepakatan harga antara petani dan pemerintah agar petani tidak ragu menanam cabai.
“Kami siap menggaransi hasil panen cabai petani. Pemerintah juga akan membeli cabai untuk kegiatan operasi pasar dan memberikan subsidi agar masyarakat tidak terbebani harga tinggi,” paparnya.

Dijelaskan juga, kebutuhan cabai di Deliserdang mencapai sekitar 800 ton per tahun atau sekitar 70 ton per bulan. Hasil ini menjadi peluang besar bagi petani lokal untuk meningkatkan produksi.
Ia mengapresiasi pola tanam tumpang sari yang diterapkan Poktan Bersama. Sebab, selain cabai, ada juga bawang, jagung, sayuran, hingga buah-buahan.
Di momen itu, perwakilan kelompok tani, Ginting mengusulkan bantuan alat pengolahan lahan, seperti rotari dan bedengan untuk mendukung pengembangan tanaman bawang. Pasalnya, petani masih menghadapi kendala dalam pengolahan tanah secara manual.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Deli Tua, Henri James menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Deliserdang yang telah memperbaiki infrastruktur jalan di wilayah Namorambe. Sebab, jalan yang sudah diperbaiki sangat membantu aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Wabup Lom Lom Suwondo menjelaskan, perbaikan jalan merupakan hasil usulan pemerintah desa dan kecamatan yang disampaikan dalam perencanaan anggaran daerah.
“Petani adalah pilar ketahanan pangan. Bertani adalah pekerjaan mulia. Jangan pernah ragu untuk berkoordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan pemerintah,” sebutnya.
Pada panen perdana cabai tersebut dirangkai pula dengan penyerahan bantuan 12 unit hand sprayer, benih kacang panjang, kangkung, sawi hijau, terong, bayam, bibit alpukat, serta kompos untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Panen perdana cabai tersebut juga dihadiri Kadis Pertanian, Elinasari Nasution, Kadis Ketapang, Rahman Saleh Dongoran, Plt. Kadis Perindag, T.M. Yahya, Camat Namorambe, Febri E. Gurusinga dan pejabat lainnya. (id.28)











