LIMAPULUH (Waspada): Pelaksanaan panen raya jagung sebagai upaya menyukseskan program pemerintah Indonesia di bidang ketahanan pangan.
Hasil panen raya jagung pertama seluas tiga hektare ini belum memuaskan akibat berbagai faktor mempengaruhi, salah satunya curah hujan yang minim.
“Ini faktor mempengaruhi hasil panen raya jagung kurang memuaskan dan merupakan pelajaran penting. Kami lebih siap jika ditunjuk lagi untuk program sama,” sebut General Manager PT. Lonsum Perkebunan Dolok Estate Ir Rahmat Husaini pada kegiatan panen raya jagung dari Program Ketahanan Pangan, Kecamatan Limapuluh, Senin (2/6).
Wakapolres Batubara Kompol Imam menyampaikan kegiatan ini merupakan panen raya jagung kedua di Kabupaten Batubara.
Terima kasih kepada pihak perkebunan, Pemerintah Kabupaten Batubara, kelompok tani yang berkolaborasi dengan Polres dalam menyukseskan program ketahanan pangan.
Wakil Bupati Batubara, Syafrizal menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak telah ikut andil maupun pimpinan perusahaan perkebunan yang bersedia memberikan lahan ditanami jagung guna mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Wabup mengatakan adanya perubahan iklim secara global berdampak semakin nyata pada bidang pertanian kondisi lahan yang kering, sedangkan di pesisir akan semakin tenggelam, serta ledakan populasi hama, yang akhirnya mengakibatkan penurunan hasil produksi pertanian.
Pemerintah Indonesia katanya berusaha meningkatkan produksi pangan lewat peningkatan indeks pertanaman (Ip) pada penanaman padi melalui program oplah (optimalisasi lahan), pencetakan sawah, tumpang sisip (tusip) dan berbagai program lain. Hal ini tidak lepas dari adanya perubahan iklim secara global yang mengancam produksi pangan dunia.(a18)