LIMAPULUH (Waspada): Sampai hari keenam lebaran Idulfitri 1444 H tahun 2023, objek wisata Mangrove Park Pantai Sejarah, Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara mendapat kunjungan ramai masyarakat, Kamis (27/4).
“Ini dapat dilihat dari arus kenderaan bermotor dari arah Simpang Sianam maupun Kualatanjung menuju lokasi objek wisata pantai yang dulu menjadi pintu pendaratan pasukan Belanda ketika menjajah tanah air khususnya wilayah Sumut,” sebut beberapa warga kepada Waspada.id.

Menurutnya, tempat wisata ini viral dan menjadi andalan di Batubara setelah dibenahi oleh Pemkab Batubara seiring dengan penambahan sasana permainan bagi pengunjung, selain membuat kios atau loods pedagang.
Kendati kepadatan pengunjung sudah jauh berkurang dibanding dua hingga empat lebaran lalu, namun Pantai Sejarah tetap menjadi tempat favorit pengunjung yang tidak saja masyarakat lokal tetapi dari daerah luar Batubara, seperti Kisaran, Asahan, maupun Simalungun untuk mengisi suasana lebaran.
“Tingkat pengunjung sudah jauh berkurang. Mungkin karena perkantoran sudah masuk kerja sejak Rabu (26/4) kemarin, sehingga keramaian pengunjung tidak seperti dua hingga empat lebaran. Ruas jalan menuju tempat wisata dipadati oleh kenderaan bermotor yang melintas,” ujar Selamat warga Desa Rawang, Kecamatan Rawang Pancaarga Asahan yang datang bersama rombongan keluarga menggunakan sepeda motor, betor maupun mobil.
Tiap pengunjung ke pantai ini dikenakan bea masuk Rp10 ribu/orang. Belum lagi, jika masuk ke jembatan maupun bermain sasana yang ada dikenakan biaya lagi setidaknya Rp5 ribu/orang, maupun menyewa pondok. “Makanya kita kemari bawa bontot/bekal makanan dari rumah untuk membatasi pengeluaran selama di pantai dan tinggal membeli karcis masuk maupun sasana mainan yang ada,” ujarnya.

Selain itu, sebagian pengunjung juga memanfaatkan pelataran museum yang dikelola Dinas Pariwisata Kab Batubara sebagai tempat pemondokan sekaligus makan bersama keluarga dengan menggelar tikar atau sejenisnya yang sengaja dipersiapkan. Kendati telah diberi tempat, pengunjung diharapkan dapat menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sisa makanan atau bungkusan maupun botol minuman yang akhirnya menjadi bebam petugas untuk membersihkan.
“Ini maunya dapat kita jaga bersama kebersihan pelataran museum bagi yang memanfaatkan,’ ujar pengunjung lainnya semberi menyatakan terimakasih kepada Pemkab Batubara melalui Dinas Pariwisata atas pemanfaatan pelataran museum tempat persingahan pengunjung selama berada di pantai.(a.18)