PANYABUNGAN (Waspada.id): Seorang petugas keamanan Pasar Baru Panyabungan, Rahimuddin Siregar alias Tarigan, menjadi korban penikaman oleh seorang pedagang berinisial Ard alias Tombuk, Selasa (30/09) menjelang Magrib.
Insiden ini terjadi pasca-kericuhan yang mewarnai diskusi antara Bupati Madina H. Saipullah Nasution, Ketua DPRD Madina H. Erwin Efendi Lubis SH, dan para pedagang.
Akibat penikaman tersebut, Rahimuddin mengalami luka menganga di bagian punggung dan harus dilarikan ke RS Armina Madina untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut keterangan Rahimuddin dari ruang IGD RS Armina Madina, peristiwa bermula saat pelaku membuat keributan di depan salah satu toko emas. Korban yang berusaha menenangkan pelaku justru mendapat ancaman.
“Tadi awalnya saya menariknya dari depan toko emas saat dia ribut ketika ada acara diskusi dengan Bupati, lalu dia pergi dan mengancam,” ujar Rahimuddin menirukan ucapan pelaku.
Setelah acara selesai, pelaku kembali menghampiri korban sambil melontarkan ancaman yang sama berulang kali. Ketika Rahimuddin menanyakan maksud ancaman tersebut, pelaku berlari ke los pasar dan kembali dengan membawa senjata tajam.
Pelaku kemudian menyerang korban, yang sempat berusaha menghindar. Sayangnya, sabetan senjata tajam mengenai punggung Rahimuddin dan menyebabkan luka serius yang membutuhkan enam jahitan.
Kasus dugaan tindak pidana kekerasan ini telah ditangani oleh Polsek Panyabungan. Personel piket Polsek Panyabungan masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi kejadian.
Kapolsek Panyabungan, Iptu D. Sinulingga, membenarkan kejadian penikaman tersebut. “Benar Bang, korban dilarikan ke RS Armina dan kita sedang memeriksa saksi-saksi,” ujarnya saat dikonfirmasi via seluler pada Selasa malam.
Nasution, seorang saksi mata, sebelumnya telah memprediksi akan ada dampak dari kericuhan yang terjadi saat dialog antara bupati, ketua DPRD, dan pedagang. “Apa kubilang, gara-gara ricuh tadi di Pasar Baru Panyabungan, pasti ada dampaknya,” katanya.(id.100)