Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Pedagang Pasar Baru Serbu Kantor Bupati Madina

Pedagang Pasar Baru Serbu Kantor Bupati Madina
Pedagang Pasar Baru Panyabungan "menyerbu" dan "mengepung" ke Kantor Bupati Madina diterima Asisten II dr Syarifuddin Nasution dan Kadis Perdagangan Drs Parlin Lubis, MSi. Waspada/Irham Hagabean Nasution
Kecil Besar
14px

PANYABUNGAN (Waspada): Puluhan omak-omak pedagang Pasar Baru Panyabungan “menyerbu” dan “mengepung” ke Kantor Bupati Mandailing Natal, Senin (7/8).

Kedatangan puluhan pedagang umumnya umak-umak (ibu-ibu, red), bermaksud menjumpai Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wabup Madina Atika Azmi Utammi Nasution.

Pedagang mempertanyakan kepastian operasional Pasar Baru Panyabungan yang sudah lama ditunggu dan dijanjikan, tapi tak kunjung jelas. Mereka mengeluhkan pembeli sepi.

Ada sejumlah persoalan lain menyangkut tempat penampungan Pasar Baru dinilai kurang repsentif karena lokasi ini sering tergenang, akibatnya pembeli enggan datang ke Pasar Baru.

Kedatangan pedagang diterima Asisten II Pemkab Madina dr Syarifuddin Nasution dan Kadis Perdagangan Madina Drs Parlin Lubis, MSi.

“Mohon maaf, Pak Bupati dan Ibu Wabup menyampaikan mohon maaf dan kirim salam, tidak bisa berdialog dengan ibu-ibu pedagang, karena ada kegiatan di luar kantor,” ujar Asisten II Pemkab Madina dr Syarifuddin Nasution.

Kadis Perdagangan Madina Parlin Lubis mengungkapkan, Pemkab Madina sangat berkeinginan agar Pasar Baru Panyabungan segera beroperasi.

“Ini, tentu saja tanggungjawab kami, harus terus dibayar listrik Pasar Baru, yang harus dibayar Rp25 juta sampai Rp26 juta. Setiap tanggal 18, poning ulu (pening kepala, red). Sudah dua kali PLN hendak putuskan listrik,” ujar Parlin.

Seharusnya, lanjut dia, Pasar Baru sudah seharusnya operasional, tapi fasilitasnya belum lengkap, termasuk drainase dan paving block.

“Masalahnya, sebelumnya kita terkendala anggaran. Alhamdulillah, sekarang sedang dan sudah tender. Mudah-mudahan selesai Desember 2023, Insya Allah Pasar Baru mulai operasi Februari atau Maret 2024,” ujar Parlin Lubis.

Sedangkan Asisten II Pemkab Madina Syarifuddin Nasution mengungkapkan, persoalan ini memang dilematis. Satu sisi, kita sama-sama punya keinginan yang sama, Pasar Baru segera beroperasi, sedangkan fasilitas belum lengkap, karena persoalan anggaran. Sekarang sudah diatasu.

“Jika sampai Februari atau Maret 2024 Pasar Baru belum beroperasi, para pedagang jumpai Kadis Perdagangan,” ujar Asisten II. Para pedagang pun bubar. (irh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE