Scroll Untuk Membaca

KesehatanSumut

Peduli Kanker Payudara RSU Grandmed Dan Yayasan Kanker Gelar Seminar

Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada): Sebagai bentuk kepedulian terhadap Kanker Payudara, RSU Grandmed dan Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam bekerjasama dengan Persatuan Ahli bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumatera Utara (Sumut), YKI Deliserdang dan beberapa lembaga peduli kanker, mengelar seminar.

Hal itu disampaikan Dirut RSU Grandmed Lubukpakam, dr Arif Sujatmiko MKes dalam pers rilis yang diterima Waspada melalui Humasnya, Emra Sinaga, Senin (23/10) di Lubukpakam. dr Arif menjelaskan, seminar yang dilakukan tentang kanker payudara dan senam sehat Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri), selama 2 hari hingga, Minggu (22/10) di Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Peduli Kanker Payudara RSU Grandmed Dan Yayasan Kanker Gelar Seminar

IKLAN

Menurut dr Arif Sujatmiko, bahwa di RS Granmed telah tersedia 3 moda terapi untuk mengatasi kanker, yaitu dengan bedah tumor yaitu upaya mengobati tumor dengan zat-zat sitotoksika yang berkemampuan membunuh sel kanker.

Selanjutnya, dengan Kemoterapi yaitu upaya mengobati tumor dengan zat-zat sitotoksika yang berkemampuan membunuh sel kanker.

Kemudian dengan radioterapi yaitu upaya mengobati tumor dengan mempergunakan sinar dan gelombang radiasi untuk mematikan sel-sel kanker sementara mempertahankan sel-sel yang masih sehat.

Narasumber seminar, Ketua Peraboi Sumut, dr Denny Rifsal Siregar SpB SpBOnk (K) dan Penyintas Kanker Payudara, Julida Koto, melalui seminar diharapkan dapat mendorong dan mensosialisasikan kepedulian terhadap kesehatan payudara.

Selain itu mengajarkan gejala-gejala awal kanker payudara dan teknik-teknik sederhana mengenali kemungkinan diagnosa kanker berdasar ciri-ciri dan bentuk payudara yang menyimpang dari bentuk normal.

Pada seminar juga dipaparkan bahwa angka kasus kanker payudara di Indonesia berdasar data tahun 2018 adalah 1,8 per seribu penduduk atau sekitar 475 ribu penderita. Kanker payudara di Indonesia menempati peringkat 1 dari daftar seluruh jumlah kanker, dan merupakan penyebab kematian teratas dari seluruh kasus kanker.

Terlebih lagi, pertambahan jumlah kasus kanker payudara di Indonesia sangat tinggi, yaitu 16,6% dari seluruh kasus kanker atau sebesar 68 ribu kasus baru per tahun.

Kemajuan dalam pengobatan kanker di Indonesia, baik teknologi kesehatan maupun penyedia jaminan pembiayaan (BPJS Kesehatan), belum nampak membuahkan hasil berupa naiknya tingkat kesembuhan kanker.

Hal ini disebabkan karena penderita kanker payudara datang ke fasilitas kesehatan ketika stadium kankernya sudah pada tahap lanjut. Saat itu, keberhasilan pengobatan jauh lebih kecil daripada ketika kanker berhasil di deteksi dini dan penderita berobat pada stadium awal.

Dengan itu, Organisasi pengendalian kanker sedunia, UICC (Union for International Cancer Control) sejak Tahun 90-an telah mencanangkan setiap bulan Oktober sebagai Bulan Kepedulian Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month).

Dibuatlah istilah Pink October dan penggunaan atribut warna dan pita pink di setiap bulan Oktober, untuk mengingatkan tiap orang supaya lebih peduli terhadap kesehatan payudara.

Selanjutnya pada kegiatan senam, instruktur senam memperagakan teknik senam Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) sehingga diharapkan peserta senam bisa mengidentifikasi bentuk-bentuk awal kelainan pada payudara sehingga selanjutnya bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah kelainan yang ditemukannya berpotensi menjadi kanker atau tidak. (a16).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE