BATUBARA (Waspada.id): Perayaan natal bersama pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berjalan khidmat dan penuh kebersamaan di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku, kemarin.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pemenuhan hak beribadah bagi seluruh pegawai dan warga binaan yang beragama Kristen, sekaligus menjadi momentum memperkuat nilai toleransi dan kebersamaan di lingkungan pemasyarakatan dihadiri Kalapas Soetopo Berutu, pejabat struktural, tamu undangan, hamba tuhan.
Kegiatan diawali dengan prosesi penyalaan lilin yang dilakukan oleh Kepala Lapas, Ketua Panitia Natal, Pendeta, Ibu Dharma Wanita Persatuan, serta perwakilan WBP.
Penyalaan lilin menjadi simbol terang, harapan, dan kasih yang diharapkan terus tumbuh dalam kehidupan seluruh peserta kegiatan.
Selanjutnya, petugas dan warga binaan mengikuti ibadah Natal yang diisi dengan doa bersama, pujian rohani, serta penyampaian firman Tuhan.
Khotbahnya, pendeta mengajak seluruh warga binaan untuk merefleksikan makna Natal sebagai momentum kelahiran harapan baru, kasih yang tulus, serta pembaruan hidup menuju pribadi yang lebih baik.
Kalapas Soetopo Berutu menyampaikan perayaan natal di dalam Lapas bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari pembinaan kepribadian dan pemenuhan hak dasar warga binaan.
Mengajak seluruh WBP untuk menjadikan nilai-nilai natal sebagai pedoman dalam menjalani masa pembinaan dengan penuh kesabaran, disiplin, dan semangat perubahan.
Kegiatan natal bersama ini, diharapkan terjalin hubungan yang semakin harmonis antara petugas dan warga binaan, serta tercipta suasana Lapas yang aman, damai, dan humanis.
Lapas Labuhan Ruku berkomitmen untuk terus memberikan ruang beribadah yang layak bagi seluruh warga binaan sesuai dengan keyakinan masing-masing sebagai bagian dari pelayanan pemasyarakatan yang berkeadilan dan bermartabat.(id39)











