PEMATANGSIANTAR (Waspada): Pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) harus mampu mandiri dan go internasional dan salah satunya dengan menguasai digital marketing.
Wali Kota Susanti Dewayani menegaskan hal itu saat membuka pelatihan marketing online dan pembangunan UMKM digital di Marihat Room Sapadia Hotel, Jl. Diponegoro, Kota Pematangsiantar, Rabu (2/11).
Menurut Wali Kota, Pematangsiantar merupakan kota yang majemuk/heterogen yang terdiri atas beragam suku, agama dan budaya, namun masyarakatnya hidup toleransi dengan motto Sapangambei Manoktok Hitei yang artinya bekerjasama untuk mencapai tujuan mulia.
Selain itu, Wali Kota menyatakan Pematangsiantar sangat strategis, karena menghubungkan pantai barat dan pantai timur serta menjadi perlintasan dan merupakan satu-satunya kota yang menjadi daerah penyanggah destinasi wisata super prioritas Danau Toba.
Dengan segala keunggulan itu, Wali Kota menyatakan Pematangsiantar harus bersiap-siap menjadi tujuan wisata. “Kita punya wisata kuliner, budaya dan religi.”
Karena itu, Wali Kota menegaskan Pematangsiantar harus tertata dan terkelola dengan baik, termasuk UMKM. “Sebab, UMKM berpotensi membantu percepatan pertumbuhan ekonomi melalui percepatan pemasaran produk dan berdaya saing ekonomi.”
“Saat ini sudah ada UMKM yang go internasional seperti madu, jamur dan lainnya. Semoga bisa mengikuti UMKM lainnya,” harap Wali Kota. Untuk bisa go internasional, lanjut Wali Kota, pelaku UMKM harus menguasai digital marketing. “Sebab digitalisasi sudah menjadi tuntutan zaman di era berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini semua sudah serba digital.”
Kepada para peserta, Wali Kota mengharapkan agar mengikuti pelatihan sebaik-baiknya dan mengambil manfaat untuk meningkatkan UMKM masing-masing. “Semuanya tergantung niat, jangan hanya semangat di awal, tapi semangat harus tetap terpelihara untuk mencapai hasil maksimal.”
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Muqorobin menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang pelaksananya Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (KUKMP).
Menurut Muqorobin, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi termasuk di Pematangsiantar dan kabupaten/kota lainnya di wilayah kerja KPw BI.
Sejauh ini, lanjut Muqorobin, pertumbuhan ekonomi Pematangsiantar terjaga dan mendukung sektor perdagangan, jasa dan pertanian.
Mengenai inflasi, menurut Muqorobin, juga senantiasa terkendali. “Periode Oktober 2023, Pematangsiantar mengalami deflasi -0,15 persen (mtm) dan realisasi itu lebih rendah berbanding realisasi Provsu yang mengalami deflasi -0,07 persen (mtm) dan nasional yang mengalami inflasi 0,17 persen (mtm).
“Secara tahunan, Pematangsiantar mengalami inflasi 2,90 persen (yoy), sementara secara tahun kalender (ytd), Pematangsiantar mengalami inflasi 1,35 persen (ytd),” lanjut Muqorobin.
Pelaku UMKM, menurut Muqorobin harus bisa memanfaatkan platform e-commerce seperti Tokopedia yang pemiliknya asal Pematangsiantar atau Bukalapak yang pemiliknya asal Sragen, Prov. Jawa Tengah yang merupakan kampung halaman Muqorobin.
Karena digital marketing, pangsa pasarnya dunia, lanjut Muqorobin dan menghimbau agar pelaku UMKM juga menguasai bahasa Inggris.
Menurut Muqorobin, BI sendiri selama ini sudah memiliki program pembayaran digital/online dan untuk UMKM sudah ada program Wira Usaha BI (WUBI). “Pematangsiantar ini aman, nyaman dan menyenangkan, UMKM harus maju.”
Sebelumnya, Kadis KUKMP Herbert Aruan dalam laporannya menyebutkan dasar pelaksanaan kegiatan itu Undang-undang (UU) No. 11 tahun 2022 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, pemberdayaan koperasi dan UMKM, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas KUKMP tahun anggaran (TA) 2023 dan Surat Keputusan (SK) Kadis KUKMP No. 500.3/1471/DKUP/X/2023 tanggal 25 Oktober 2023 tentang pembentukan panitia pelaksanaan kegiatan pelatihan marketing online dan pembangunan UMKM digital 2023.
“Sedang tujuan kegiatan ini agar pelaku UMKM dapat memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan teknologi digital, dapat bersaing serta omset meningkat,” imbuh Herbert.
Herbert melanjutkan pelatihan berlangsung di Sapadia Hotel tiga hari pada Kamis-Sabtu (2-4/11) dengan peserta sebanyak 40 pelaku UMKM.
Pelatihan menghadirkan narasumber Nurafrina Siregar dari PT Naynau Jasa Utama, Medan, Ajulio Padly Sembiring dan Anto Yulianto (Manejer/Kepala UP2 UKIS BI Pematangsiantar.(a28).