BESITANG (Waspada): Desa Suka Jaya, Kec. Besitang, sebagai salah salah desa paling ujung di wilayah Sumatera Utara bagaikan dianaktirikan karena selama ini terkesan minim mendapat perhatian Pemkab Langkat.
Pembangunan infrastruktur di desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Kab. Aceh Tamiang ini sangat minim. Desa yang dihuni sekitar 4000 jiwa ini masih sangat jauh dari sentuhan kue pembangunan.
Berbeda kontras dengan geliat pembangunan di wilayah di provinsi Aceh. Warga pedesaan yang umumnya profesi sebagai petani pantas merasa kecewa karena mereka tak merasakan adanya pemerataan pembangunan.
Infrastruktur jalan desa buruk dan sarana jalan umum yang baru tersentuh pengaspalan sejak Indonesia merdeka baru hanya sepanjang 1 Km. Jika musim hujan, akses jalan susah dilalui karena ruas jalan bergelimang lumpur.
Ada pun TPT (tembok penahan tanah) jalan yang sudah 2 tahun tergerus dan material bebatuan jalan memasuki areal persawahan warga hingga kini terkesan dibiarkan, belum ada sentuhan perbaikan dari Dinas PUPR.
Sementara, satu unit sarana jembatan yang penghubung tiga kecamatan sudah memasuki lima bulan amblas dan praktis tidak dapat dilintasi kenderaan, khsususnya roda empat hingga kini belum juga kunjung diperbaiki.
Kades Suka Jaya Tugino dalam perbincangan bersama Waspada, Kamis (9/2), menyatakan masalah TPT dan jembatan yang rusak sudah ia laporkan, namun sampai kini belum ada sama sekali perhatian dari instansi terkait.
Kades menyampaikan, usulan dalam forum Musrenbang tingkat kecamatan, baru baru ini. Perbaikan jalan dan jembatan ini termasuk sekala prioritas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ia berharap, tahun ini usulan dapat terealisasi.
Satu hal lagi yang menjadi problem besar, yakni satu-satunya akses jalan ke luar masuk Desa Suka Jaya mutlak harus melintasi areal perkebunan swasta yang secara geografis berada di wilayah Kab. Aceh Tamiang.
Untuk membangunan jalan ini tentu menjadi kendala, sebab lokasinya di luar wilayah Kab. Langkat. Agar akses jalan ini dapat dibangun, masyarakat berharap Bupati Langkat menjalin koordinasi dengan Bupati Aceh Taming.
Political will Plt Bupati Langkat untuk mendorong akslerasi pembangunan desa tertinggal yanga berada di wilayah perbatasan provinsi Sumut-Aceh ini sangat diharapkan untuk menghilangkan kesan desa ini seperti dianaktirikan. (a10)