DOLOKSANGGUL (Waspada): Pembelajaran matematika metoda gasing (gampang, asik dan menyenangkan) dipopulerkan di sekolah tingkat SD, daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. Hal ini disampaikan Kadis Pendidikan, Jonni Gultom saat ditemui Waspada di ruang kerjanya, Senin (4/4).
Dia menjelaskan, tahap awal pengenalan pembelajaran matematika metoda gasing, para guru dan siswa/i SD mewakili tiap sekolah sedang dilatih yang dipusatkan di Sekolah Dasar Rujukan, SD 173403 Sirisirisi, Kecamatan Doloksanggul.
“Untuk pembelajaran matematika metoda gasing ini, kita bekerjasama dengan Yayasan Maju Indonesia (YMI) melakukan pelatihan bagi 20 orang guru dan 60 orang siswa. Guru dan siswa yang mengikuti pelatihan tersebut adalah perwakilan dari sekolah yang nantinya diharapkan dapat menularkan kembali kepada para siswa/i SD lainnya di Humbahas,” ujarnya.
Jonni menambahkan, kedepan, pembelajaran matematika metode gasing akan dilanjutkan ke tingkat SMP.
Sebelumnya, Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, saat mengunjungi pelatihan dan pembelajaran matematika metoda gasing di SD Rujukan 173403 Sirisirisi, mendorong para guru dan siswa mengikuti pelatihan itu secara serius.
Dia beharap, dengan metoda gasing, anak SD lebih gampang belajar matematika. “Kita akui, ilmu matematika tidak segalanya, tapi dengan belajar matematika, mata pelajaran lainnya akan lebih mudah. Sebab matematika, dasar dari semua ilmu,” tukasnya.
Dikatakan, melalui pelatihan kepada para guru dan siswa, 26.544 orang siswa/i SD di Humbahas akan mendapat pelatihan yang sama.
Sementata, Prof. Yohannes Surya, dari Yayasan Maju Indonesia mengatakan, belajar matematika dengan metode gasing adalah cara cepat berhitung tanpa menggunakan kalkulator.
Metode ini memanfaatkan lagu, latihan logika, otak kiri-kanan, hingga motorik. “Dengan metode itulah anak-anak ini jadi lebih cepat belajar berhitung meski belajar dari nol,” ujarnya.
Penasehat khusus Kemenkomarvest itu menambahkan, dengan pembelajaran matematika metode gasing, ada harapan untuk anak-anak Indonesia. Terutama daerah terbelakang (tertinggal).
“Harapannya apa, pakai metode gasing dapat cepat belajar berhitung. Hanya satu bulan belajar metode gasing, mereka sudah dapat memecahkan soal matematika dasar yakni perkalian, penjumlahan dan pembagian dengan cepat,” katanya.
Dia menguraikan, para siswa yang mengikuti pembelajaran matematika metode gasing ini awalnya peringkat paling bawah (tidak bisa menghitung). Namun setelah belajar metode gasing selama satu bulan, anak-anak SD ini bahkan menjadi juara satu di kelasnya. “Bisa ditanya anak-anak itu, awalnya mereka tidak bisa berhitung dan peringkat paling bawah. Namun setelah dilatih selama satu bulan, mereka akhirnya bisa menjadi terdepan di kelasnya masing-masing,” tukasnya.
Lanjut Prof Surya, guru dan siswa yang dilatih pembelajaran matematik metoda gasing dapat menularkan kepada muridnya lainnya. Sehingga dapat dipastikan, perkembangannya luar biasa untuk anak Indonesia,” imbuhnya.
Lebih jauh, katanya, pembelajaran metode gasing ini akan dilakukan secara bertahap dan berjenjang mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. (cas)
Ket Foto.
BUPATI Humbahas, Dosmar Banjarnahor didampingi Kadis Pendidikan, Jonni Gultom saat mengunjungi SD Rujukan 173403 Sirisirisi. Waspada/Ist