PALAS, (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Padanglawas menggelar kegiatan Evaluasi Kinerja Pelaporan Web Bangda Kemendagri di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kabupaten Padanglawas, Jumat (14/11/25).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Padanglawas H. Achmad Fauzan Nasution, S.H.I., M.Pd.i, para Camat, Kepala Puskesmas, jajaran Bapperida, Dinas PMDes, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan KB.
Wakil Bupati H. Achmad Fauzan Nasution menegaskan bahwa pelaporan melalui Web Bangda merupakan instrumen penting dalam penilaian kinerja pemerintah daerah oleh Kementerian Dalam Negeri. Karena itu, seluruh perangkat daerah, khususnya kecamatan dan puskesmas, wajib meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pelaporan.
“Data adalah dasar perencanaan. Jika pelaporan kita tidak lengkap dan tidak akurat, maka perencanaan pembangunan pun tidak akan tepat sasaran. Saya minta seluruh camat dan kepala puskesmas benar-benar memahami pentingnya Web Bangda dan meningkatkan komitmen dalam pelaporannya,” tegas Wakil Bupati.
Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelaporan kinerja pembangunan daerah melalui platform Web Bangda Kemendagri, sekaligus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penyampaian data dan informasi pembangunan yang akurat, tepat waktu, dan terintegrasi.
Bapperida Kabupaten Padanglawas menyampaikan hasil evaluasi pelaporan tahun berjalan, termasuk beberapa kendala yang masih dialami, seperti keterlambatan input data, kurangnya sinkronisasi antar perangkat daerah, pemahaman teknis operator Web Bangda yang belum merata, serta minimnya koordinasi dalam validasi data.
Perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMDes) serta Dinas Pengendalian Penduduk dan KB turut memberikan penjelasan terkait kontribusi data sektoral masing-masing perangkat daerah dalam sistem pelaporan Web Bangda.
Kedua dinas menegaskan pentingnya sinergi dengan kecamatan dan puskesmas, terutama dalam sektor pelaporan desa dan perkembangan wilayah, data keluarga berisiko stunting, dan indikator pelayanan dasar masyarakat.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi teknis, yang diharapkan mampu memperkuat pemahaman dan kemampuan para peserta dalam pengelolaan pelaporan Web Bangda Kemendagri. [***]
