PALAS (Waspada) : Pemerintah kabupaten (Pemkab) Padanglawas (Palas) dirikan posko pelayanan kesehatan ternak di desa Ujung Batu I,vkecamatan Hutaraja Tinggi, menyusul penyebaran virus Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak warga.

Demikian Kepala dinas perikanan dan peternakan kabupaten Padanglawas, Agus Salim Hasibuan, S.Pt kepada Waspada, Sabtu (7/1) menindaklanjuti banyaknya ternak warga yang mati akibat terserang virus SE atau lebih dikenal dengan penyakit ngorok.
Kata Agus, setelah dilakukan peninjauan dan dihimpun keterangan dari warga desa Ujung Batu I, ternyata ternak warga yang mati kebanyakan ternak yang dilepas liarkan, dan didominasi ternak kerbau.
Dan setelah didata yang benar-benar mati tidak sempat dipotong itu diperkirakan hanya 50 ekor, sedang 100 ekor lagi masih sempat dipotong dan terjual.
“Jadi informasi warga ke media jika ternak yang mati mendadak lebih seratus ekor, itu terlalu berlebihan”, katanya.
Karena setelah dilakukan pengangkatan dan pengobatan, serta pemberian vaksin, kondisi ternak terus membaik, kecuali ternak yang dilepas liarkan.

Karena itu pemkab Palas dengan dinas perikanan dan peternakan telah membuat posko pelayanan kesehatan ternak.
Sehingga dengan pemberian pelayanan kesehatan, baik dengan pengobatan dan vaksinasi. Serta bisa menekan penyebaran virus sekaligus meningkatkan kekebalan ternak.
Namun kita menghimbau masyarakat, terutama warga desa Ujung Batu I kecamatan Hutaraja Tinggi untuk menghentikan lalu lintas ternak, atau keluar masuk ternak, tegas Agus.(a30/C)
Keterangan foto: Pemkab Palas dirikan Posko Pelayanan Kesehatan ternak di desa Ujung Batu I, menyusul penyebaran virus Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok yang menyerang ternak warga. (Waspada/Ist)