BINJAI (Waspada): Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dinilai gagal dalam mengelola Pasar Rambung yang berada di Jalan Sibolga, Kecamatan Binjai Selatan.
Kegagalan Pemko Binjai dilihat dari minimnya pedagang yang membuka usahanya di pasar tersebut. Hingga saat ini, terpantau hanya dua unit usaha yang beroperasi, yakni perabotan dan pakaian.
“Macam pakai daun aja buat bangunan ini. Bangunan megah tapi gak bisa dikelola. Sampai sekarang upaya untuk menghidupkan pasar ini pun tidak ada. Nggak ngerti apa yang ada dipikiran pejabat itu, gagal total mengelola pasar yang begitu besar ini,” cetus seorang pedagang di sana, Selasa (31/10).
Pedagang itu menyebutkan, sampai sekarang Pasar Rambung masih menjadi tempat maksiat, baik tingkat pelajar mau pun orang dewasa. “Katanya ada ditempatkan petugas Satpol PP 7 orang. Tapi kami lihat, siap foto langsung pulang,” bebernya.
“Hampir setiap malam anak-anak banyak main di sini. Macam-macam lah tingkah orang itu, ada yang datang berpasang-pasangan, ada juga yang main skateboard, dan perang-perangan buah jambu. Makanya ada pintu kios yang jebol dan lantai pun jadi kotor. Kasian sama petugas yang membersihkannya,” tambah pedagang itu.
Pedagang pria itu juga kecewa dengan petugas Satpol PP yang hadir hanya sekedar foto. “Untuk apa dia digaji kalau kerjanya cuma foto. Bagus kasi aja gajinya sama kami (pedagang) biar kami yang jaga,” ucapnya kecewa.
“Kalau belum bisa dikelola, paling tidak dijaga asetnya. Udah banyak yang rusak dan hilang pun masih dibiarkan saja, mau jadi apa pasar ini jika dibiarkan terus. Apa memang mau dijadikan tempat maksiat atau memang mau dihabiskan ke barak sabu aset-aset ini,” pungkasnya dengan nada tinggi.
Sementara, Kasatpol PP Kota Binjai, Hardiansyah Putra Pohan, ketika dikonfirmasi via selulernya terkait petugasnya yang ditempatkan di Pasar Rambung belum memberikan jawaban.
Sebelumnya, Wali Kota Binjai Amir Hamzah, mengaku siap melaksanakan berbagai kegiatan atau event di Pasar Rambung. “Ya, event-event besar bisa saja kita arah ke sana. Sehingga konsentrasi pengunjung tidak hanya di Lapangan Merdeka saja,” imbuhnya.
Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda), Irwansyah, sebelumnya mengimbau para pedagang yang sudah ada atau terdata sebelumnya, untuk mengisi kios dan mejanya masing-masing. “Kalau pasar itu berisi dan banyak aktivitas, tentunya perbuatan mesum itu tidak ada. Makanya kami imbau, para pedagang segera mengisi lapaknya masing-masing,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan, Hamdani Hasibuan, sebelumnya mengatakan, bahwa ada dua hal yang sedang digodok berkaitan dengan pasar. Pertama, pembentukan PD Pasar dan kedua, penjajakan dengan pihak ketiga.
“Untuk Pasar Rambung dan Pasar Bundar, saya sudah bertemu dengan pihak ketiga. Mereka sudah surve ke lapangan dan tertarik untuk mengelola kedua pasar ini,” sebut Hamdani.
Informasi yang dihimpun, kios Pasar Rambung banyak dimiliki oleh kalangan pejabat dan oknum anggota dewan. Hal ini disebutkan menjadi salah satu sebab kios banyak yang tidak aktif. (a34)