PEMATANGSIANTAR (Waspada): Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui pendampingan tim spesialis anak dan obstetri ginekologi (Obgyn) di seluruh Puskesmas. Pendampingan ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta meningkatkan cakupan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemko Pematangsiantar, Irma Suryani melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Fitri Sari Saragih, menjelaskan bahwa Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) memegang peranan penting dalam mewujudkan masyarakat sehat.
Pelayanan kesehatan ibu hamil harus komprehensif, terpadu, dan berkualitas untuk mendeteksi dan menangani masalah kesehatan sejak dini. “Harapannya, setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat,” ujar Fitri.
Data menunjukkan penurunan AKI di Indonesia dari 230 per 100.000 kelahiran hidup (KH) pada 2020 menjadi 132 pada 2023 dan 92 pada 2024. AKB juga menurun dari 6,2 per 1.000 KH pada 2013 menjadi 4,2 per 1.000 KH pada 2024. Meskipun demikian, angka ini masih di atas target nasional (AKI 183 per 100.000 KH dan AKB 16 per 1.000 KH).
Pendampingan tim spesialis dilakukan melalui praktik penanganan langsung ibu dan bayi, serta penjelasan mengenai kondisi ibu hamil dan langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas.

Program ini berupa pelatihan kerja (On the Job Training/OJT) untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan memastikan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir dengan risiko tinggi mendapatkan pelayanan optimal dari dokter spesialis. Dengan demikian, Pemko Pematangsiantar berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di seluruh wilayahnya.(a28)