MADINA (Waspada): Muhammad Agussalim wartawan TVRI dan juga media online Start News resmi melaporan pengancaman dirinya ke Polres Mandailing Natal (Madina), Sabtu, (10/08).
Sejak Jumat kemarin, Agus mendapat pesan melalui WhatsApp dari seseorang yang menyebutkan 30 hingga 50 mobil massa akan mendatangi rumah korban akibat memberitakan SPBU menjual BBM ke pengguna jerigen di atas HET.
Setelah melakukan konsultasi dengan penyidik Reskrim Polres Madina, korban akhirnya membuat laporan berupa pengaduan masyarakat yang ditujukan langsung kepada Kapolres Madina.
Dalam surat laporan tersebut, Muhammad Agussalim melaporkan pengancaman yang diduga dilakukan P warga Kecamatan Lingga Bayu Madina.
Pengancaman dilakukan melalui pesan WhatsApp yang intinya si pelaku menyebutkan rumah korban akan didatangi massa antara 30 hingga 50 mobil.
Baca juga:
Menurut pelaku, massa yang datang tersebut adalah para pembeli BBM dengan jerigen yang terganggu dengan pemberitaan korban. Merasa diri dan keluarganya terancam, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Kapolres Madina.
“Antisipasi untuk keselamatan diri dan keluarga, kita lihat akhir-akhir ini banyak wartawan diintimidasi bahkan dibunuh karena memberitakan kegiatan ilegal, Kita tidak tau sejauh mana keseriusan ancaman tersebut membuat kita was- was, Tadi malam saya selalu berjaga-jaga akibat ancaman tersebut,” tutur Agussalim.
Di akhir laporan tersebut, Muhammad Agussalim juga memohon agar diberikan pengamanan oleh Polres Madina sampai kasus ini terungkap. Laporan pengaduan tersebut dibuat langsung oleh korban dan diserahkan ke petugas SPK Polres Madina pada Sabtu (10/08).
Dalam laporan tertuang diduga keras intimidasi itu berkaitan dengan pemberitaan terkait SPBU 15229022 Kecamatan Linggabayu yang ditengarai menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke konsumen pakai jerigen dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (HET). (cah)