P.SIDIMPUAN (Waspada) : Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda Padangsidimpuan dan sekitarnya, pasca terputusnya Jalinsum P.Sidimpuan-Sibolga, membuat pengemudi bertahan di sekitar SPBU yang ada di Kota P.Sidimpuan untuk menunggu suplai BBM masuk.
Informasi diperoleh Waspada.id, Jumat (28/11/2025), warga rela bertahan di sekitar SPBU hingga berjam-jam karena dua hari sebelumnya hampir di seluruh SPBU yang ada di daerah ini, BBM kosong karena suplai yang biasanya dari Pertamina Sibolga tidak masuk akibat jalan putus.
Kondisi ini diperparah dengan habisnya stok di tingkat pengecer yang biasa melayani kenderan roda dua dan roda tiga. Sebelum terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor, BBM yang dijual secara mudah dijumlai hampir di setiap ruas jalan yang ada di Kota P.Sidimpuan, seperti di sepanjang Jalan HT Rizal Nurdin, Jalan Merdeka dan Jalan Imam Bonjol.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa, kiris BBM terjadi akibat terputusnya Jalinsum P.Sidimpuan-Sibolga maupun Jalinsum Sibolga- Tarutung dan Jalinsum Sipirok Tapsel-Tarutung akibat terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah Kabupaten/Kota di Sumut, termasuk, Padangsidimpuan, Tapsel, Tapteng dan Sibolga.
Setelah sempat kosong, pada Kamis (27/11/2025) siang suplai BBM kembali masuk ke SPBU dan dikabarkan didatangkan dari Riau. Masuknya suplai BBM tersebut langsung di “serbu” masyarakat sehingga tidak berapa lama sudah habis.
Meskipun tidak ada kepastian, jam berapa suplai BBM masuk, warga rela bertahan untuk antre mendapatkan BBM seperti yang terlihat di SPBU Padangmatinggi dan SPBU Manunggang Julu. “Kalau ga ditunggu, dari mana dapat bensin (BBM),” ujar salah seorang pengemudi angkot di SPBU Manunggang Julu. (Id46)












