DELISERDANG (Waspada): Tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Rajamin Sirait, SE mengapresiasi penggagalan dan penangkapan pelaku peredaran narkoba jenis sabu lebih kurang, 2 Kilogram tujuan Palu, oleh petugas keamanan di Bandara Internasional Kualanamu beberapa hari lalu.
Namun ia menyampaikan penangkapan yang dilakukan bukan sebagai jalan penyelesaian berhentinya peredaran barang haram tersebut, tetapi pencegahan sejak dini paling utama dilakukan.
Rajamin Sirait menyampaikan itu kepada Waspada, Kamis (05/09/2024) di Bandara Internasional Kualanamu.
“Kita bersyukur dengan digagalkan narkoba tersebut, tetapi kita juga prihatin, kenapa di Bandara Kualanamu ini sering ditemukan narkoba,” terangnya.
Lalu apa alasan mereka, padahal sudah banyak yang ketahuan, tetapi mereka terus selalu mencoba.
Dari hal ini, berarti Sumut ini objek bisnis yang menarik bagi pelaku narkoba itu.
“Jadi, bagi kita hari ini penangkapan ini bukan penyelesaian, di mana daya cegah di masyarakat itu lebih ditingkatkan melalui edukasi ke anak-anak sampai kepada orang dewasa. Sampai tidak ada perkataan atau apapun yang mengatakan bebas dari ancaman narkoba, baik keluarga, tetangga serta semuanya,” paparnya.
Kemudian, kata dia, kita harus menjadi polisi diri sendiri, mengamankan diri kita sehingga tidak sama sekali dengan narkoba. Sebab persoalan narkoba ini sebenarnya persoalan sederhana, dimulai dari coba-coba mencari jalan keluar akhirnya tidak menjadi jalan keluar.
“Apakah supaya tahan kerja, supaya lebih percaya diri dan lain sebagainya. Maka diutamakan mawas diri kita siapa diri kita ini dan bagaimana kita ke depannya serta anak dan cucu kita,” jelasnya.
“Banyak pemakai narkoba itu sebagai korban, maka yang perlu kita tegaskan di sini bagaimana pemberantasan narkoba itu tidak di korban, tetapi di sumbernya,” ujarnya.
Misalnya, lanjutnya, sudah kita tahu sumber-sumbernya maka sekat-sekat itu harus diperkuat, kemudian juga aparat hukum kita punya politikalwil bahwa narkoba itu musuh bangsa.
Selain musuh bangsa juga musuh keuangan, sebab banyak uang kita tersedot hanya untuk narkoba bahkan generasi juga bisa hilang dengan narkoba ini.
“Kesehatan bisa hancur, sehingga banyak uang kita untuk biaya perobatan rehabilitasi, yang sebenarnya uang itu bisa dibuat untuk biaya pendidikan dan kehidupan yang lebih baik,'” paparnya.
Untuk itu dia berharap pengawasan narkoba serta barang terlarang lainnya di Bandara Kualanamu semakin diperketat.
“Intinya, jangan puas apa yang dilakukan hari ini, karena para pelaku narkoba tetap akan main via Bandara Kualanamu, karena ini bisnis yang menarik dan bukan biasa-biasa, semua bisa melakukan dan semua cara dilakukan untuk peredaran narkoba ini,” pungkasnya.(a13)