Scroll Untuk Membaca

BudayaSumut

Penyerahan Tanda Kehormatan Tongkat Tunggal Panaluan

Penyerahan Tanda Kehormatan Tongkat Tunggal Panaluan
Penyerahan tanda kehormatan adat berupa Tongkat Tunggal Panaluan di Batubara.Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

INDRAPURA (Waspada.id): Penyerahan tanda kehormatan adat berupa Tongkat Tunggal Panaluan dan seperangkat pakaian adat Raja Batak dalam Pagelaran Etnis Batak Toba pada acara Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) VII yang digelar di Lapangan Indrasakti, Indrapura, Kecamatan Air Putih, kemarin malam.

Tanda kehormatan ini diterima Bupati Batubara Baharuddin Siagian yang diserahkan langsung oleh Ketua Etnis Batak Toba Kabupaten Batubara Raju Piter Napitupulu, disaksikan Wakil Bupati, Kapolres, para tokoh adat, serta ketua etnis di Kabupaten Batubara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Acara diawali Tari Tor-Tor Manomu-Nomu sebagai bentuk penyambutan kehormatan bagi Bupati Batubara. Selanjutnya dilakukan prosesi penyerahan Tongkat Tunggal Panaluan dan Tarian Tor-Tor Sigale-Gale, serta diakhiri dengan hiburan oleh penyanyi Erik Sihotang.

Tongkat Tunggal Panaluan merupakan simbol kekuasaan dan spiritualitas tinggi dalam budaya Batak Toba. Tongkat ini dulunya digunakan oleh Datu (pemimpin spiritual) dan dipercaya memiliki kekuatan magis. Ukirannya berbentuk figur manusia dengan panjang sekitar 150–200 sentimeter, menggambarkan hubungan antara banua toru (dunia bawah), banua tonga (dunia tengah), dan banua ginjang (dunia atas). Kata tunggal berarti “satu”, sedangkan panaluan berarti “mengalahkan”, yang melambangkan kekuatan, keadilan, dan kepemimpinan yang bijaksana.

Bupati Batubara mengaku terharu dan bangga atas penghargaan adat yang diterima. Dan merupakan kebahagiaan yang luar biasa karena baru pertama kalinya mendapat kehormatan ini dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemuka adat, ketua adat, dan ketua marga-marga di Kabupaten Batubara yang telah sepakat memberikan tanda kehormatan tersebut.

Ketua Etnis Batak Toba Raju Piter Napitupulu, menjelaskan pemberian Tongkat Tunggal Panaluan merupakan bentuk penghormatan adat kepada Bupati Batubara Baharuddin Siagian.

Ia juga berpesan agar masyarakat Batubara terus menjaga persatuan dalam keberagaman. “Walaupun kita berbeda-beda suku, kita harus satu hati, satu rasa, dan tetap bahagia,” tambahnya.(id39)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE