TEBINGTINGGI (Waspada.id): Peringatan Hari Bersejarah Berdarah 13 Desember 1945 di Kota Tebingtinggi tahun ini dijadikan momentum refleksi nilai-nilai perjuangan dalam menghadapi bencana banjir yang menimpa Sumatera Utara. Wali Kota H. Iman Irdian Saragih menyatakan nilai-nilai masa lalu kini diuji kembali oleh bencana, bukan penjajah.

Kata-kata itu disampaikan oleh Wali Kota yang bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) dalam acara di halaman Gedung Balai Kota, Jalan Dr. Sutomo No. 14, Sabtu (13/12/2025). Dia hadir bersama Wakil Wali Kota H. Chairil Mukmin Tambunan.
“Nilai-nilai perjuangan, solidaritas, persatuan, gotong royong, dan keteguhan hati kembali diuji pada hari ini. Bukan oleh penjajah, tetapi oleh bencana banjir yang sedang menimpa saudara-saudara kita di berbagai wilayah Sumatera Utara,” ujarnya.

Wali Kota menambahkan bahwa peringatan sejarah ini harus lebih dari sekadar pengingat, melainkan pemicu semangat bergerak. “Mari kita jadikan nilai perjuangan 13 Desember sebagai motivasi untuk memperkuat kesiapsiagaan, solidaritas sosial, serta semangat saling membantu. Dengan kebersamaan, tidak ada bencana yang terlalu berat, dan tidak ada masalah yang tidak dapat kita atasi,” pesannya.
Rangkaian acara diawali dari Monumen Tugu Pahlawan 13 Desember di Lapangan Merdeka, dilanjutkan tabur bunga dan peletakan karangan bunga di Taman Makam Bahagia, Jembatan Titi Gantung Sungai Padang, dan Makam Pahlawan Tak Dikenal. Di Taman Makam Bahagia, Kepala Kepolisian Resor Tebingtinggi AKBP Simon Paulus Sinulingga bertindak sebagai Irup.

Acara dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran Pemko Tebingtinggi, perwakilan ASN, instansi kementerian/lembaga, tokoh agama, masyarakat, pemuda, DHC 45, dan LVRI. [***]











