TANAH KARO (Waspada): Jalan menuju pemandian air panas belerang tepatnya di depan Masjid Al-Hidayah Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Sabtu, (23/11) dikabarkan menelan korban. Dari 11 korban yang selamat, 10 korban lainnya masih dalam pencarian akibat tertimbun tanah longsor di lokasi peristiwa maut itu.
“Sampai hari kita masih melakukan pencarian para korban yang diduga masih tertimbun material tanah longsor di lokasi perisriwa maut itu,” kata Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto SH SIK MM kepada Waspada.id, Minggu (24/11).

Ke 10 para korban yang saat ini masih dalam pencarian akibat tertimbun material longsor diantaranya; Sehat Br Surbakti, 65, Elia Agustina, 50, Ema Sari, 26, Eliza Hilmawa br Surbakti, 4 Balita, Pia br Surbkati, 8 Balita, Jihan Selviani, 23, Efriandri Surbakti, 30, ketujuhnya penduduk Desa Semangat Gunung, sementara Farhan Putra Nugraha, 31 Pegawai BRI Tanjung Balai dan Muhammad Subhan Anas, 40 merupakan Kepala Unit BRI Tanjung Balai, sedangkan seorang lagi belum diketahui identitasnya.
Dari keterangan sejumlah saksi Endrio Surbakti, 26 dan Erwin Syaputra,28 yang selamat di lokasi peristiwa maut itu menyebutkan, para korban saat itu sedang melintas dan di Tempat Kejadian Perkara disertai derasnya hujan yang selama beberapa hari melanda di wilayah itu. Dari atas tebing tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang disertai turunya material tanah bercampur material lainya, hingga mengenai para korban yang ada tepat di bawahnya.

Saksi juga menyebutkan jatuhnya material longsor terdengar beberapa kali, saksi lalu mencoba menyelamatkan diri dari material longsor. Sementara itu, para korban lain terlihat tidak sempat menyelamatkan diri dan akhirnya tertimbun material longsor bahkan ada yang sedang berada di dalam mobil.

Akibat peristiwa maut ini, Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto SH SIK MM menyampaikan bahwa pihaknya segera mengambil langkah-langkah tanggap darurat untuk menangani situasi di lapangan. “Polres Tanah Karo mengambil langkah cepat bersama unsur Forkopimcam Merdeka, perangkat desa, dan personel lainnya langsung menuju lokasi untuk memberikan imbauan kepada warga agar tidak mendekati area longsor guna mengantisipasi longsor susulan,” kata Kapolres.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan evakuasi awal serta mendirikan posko penampungan sementara bagi korban selamat di Aula Pemandian Air Panas Karona dan Losd Desa. Semangat Gunung.

Akibat peristiwa itu, selain mengalami kerugian materil juga korban jiwa. Bencana alam longsor ini mengakibatkan rusaknya delapan rumah, satu unit bungalow Bunga Tanjung, bangunan Masjid Al-Hidayah, serta sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua. Hingga saat ini, kerugian material masih dalam proses penaksiran.
“Proses evakuasi korban masih berlangsung sejak tadi malam. Dan hingga pagi ini evakuasi kembali dilakukan dengan harapan kesemua korban dapat ditemukan,” kata Kapolres.
Kapolres memambahkan, pihaknya juga mengimbau warga di sekitar lereng perbukitan untuk sementara waktu mengungsi demi keselamatan, mengingat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi seperti Desa Semangat Gunung. Polres Tanah Karo berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga di lokasi terdampak.(c02)











