Scroll Untuk Membaca

Sumut

Perkuat Sinergi Dan Kolaborasi Guna Memperkokoh Toleransi

Kecil Besar
14px

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota meminta agar memperkuat sinergi dan kolaborasi guna memperkokoh toleransi di Kota Pematangsiantar. “Toleransi sudah menjadi budaya di Pematangsiantar, apalagi pendiri Pematangsiantar Raja Sangnaualuh Damanik telah menanamkan toleransi,” sebut Wali Kota Susanti Dewayani saat halal bihalal Ikatan Keluarga Islam Simalungun (Ikeis) di lantai dua Convention Hall Siantar Hotel, Jl. WR. Supratman, Minggu (21/5).

Wali Kota mengungkapkan pada 2015 Pematangsiantar berada di peringkat lima kota paling toleran di Indonesia. “Dua tahun kemudian yakni pada 2017 berada di peringkat dua dan 2018 turun ke peringkat tiga.”

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Perkuat Sinergi Dan Kolaborasi Guna Memperkokoh Toleransi

IKLAN

“Memang Pemko Pematangsiantar belum pernah berada di peringkat pertama. Kemudian, sejak 2019 hingga 2022 merosot jauh ke peringkat 55 dan di 2023 naik ke peringkat 31,” aku Wali Kota.

Pematangsiantar naik 20 poin, lanjut Wali Kota, dan menurutnya itu akan terus mereka kejar peringkatnya agar semakin baik lagi serta berterimakasih kepada masyarakat yang selama ini telah menjaga toleransi di Pematangsiantar.

Sebelumnya, Wali Kota berterimakasih kepada Ikeis yang telah menggelar halal bihalal itu. “Sesuai yang kami dengar tadi dari Ketua Ikeis, kegiatan ini pertama kali pelaksanaannya di Pematangsiantar.”

“Dengan adanya kegiatan ini menunjukkan umat Islam merupakan umat yang selalu memperkokoh rasa silaturahmi dan rasa persaudaraan serta memperkuat kerukunan antar umat beragama,” imbuh Wali Kota.

Lebih lanjut Wali Kota menyebutkan dalam menjalankan roda pemerintahan selama lebih kurang 15 bulan, sebagai Wali Kota telah menyusun sejumlah program seperti pengadaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta sedang  berjalan yakni outer ringroad (jalan lingkar luar).

Sementara, Ketua MUI melalui Rasyid Nasution senada menyatakan pihaknya mengapresiasi Ikeis yang menyelenggarakan jalinan Ukhuwah Islamiah demi kerukunan dan ketenteraman masyarakat Pematangsiantar.

Dalam situasi mewujudkan persaudaraan dalam suasana Idul Fitri, lanjut Rasyid, manusia tidak luput dari rasa bersalah, hingga saling memaafkan merupakan hal yang wajib melakukannya untuk menyatakan kebersamaan. “Mari kita saling buka pintu maaf.”

Sedang Ketua Ikeis Lisman Saragih menyatakan begitu besarnya keinginan masyarakat etnis Simalungun untuk mampu berkomunikasi dalam membangun Pematangsiantar. “Harus ada kompromi dan kesepakatan serta momentum halal bihalal ini merupakan kerinduan Ikeis untuk menjalin silaturahmi.”

Pembacaan ayat suci Alquran mengawali halal bihalal dan berlanjut tausiyah Al Ustadz Al Mukaram Muhammad Raja Hibibullah Damanik dari Kota Padang, ramah tamah dan santap siang bersama.

Tampak hadir Ketua Umum Ikeis Pusat Samsudin Manan Sinaga, Ketua Dekranasda Kusma Erizal Ginting, mewakili Kakan Kemenag Syahril, mewakili pimpinan Bank Sumut Zoppi Lubis, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi keagamaan dan kebudayaan, pimpinan OPD dan camat Pemko.(a28).

Perkuat Sinergi Dan Kolaborasi Guna Memperkokoh Toleransi

Wali Kota Susanti Dewayani (delapan kanan) pose bersama para pengurus Ikeis dan lainnya saat halal bihalal Ikeis Kota Pematangsiantar di lantai dua Convention Hall Siantar Hotel, Jl. WR. Supratman, Minggu (21/5).(Waspada-ist).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE