Scroll Untuk Membaca

Sumut

Pernyataan Masyarakat Melayu Sumut Disampaikan Kepada Plt. Bupati Langkat

Pernyataan Masyarakat Melayu Sumut Disampaikan Kepada Plt. Bupati Langkat
Enam tokoh Melayu di Sumut foto bersama Plt. Bupati Langkat Syah Afandin di Stabat. Waspada.id/Abdul Hakim.
Kecil Besar
14px

STABAT, (Waspada): Beberapa tokoh Melayu di Sumut bersilaturrahim dengan Plt. Bupati Langkat Syah Afandin di Stabat, Jumat (28/10). Mereka ingin menyampaikan hasil silaturrahim akbar masyarakat Melayu Sumut di Aula T. Rizal Nurdin Medan dua hari lalu.

Tokoh-tokoh Melayu yang bersilaturrahim dengan Plt. Bupati Langkat yakni Djohar Arifin Husin, Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim, Khairil Ansari, Sakhyan Asmara, Ismail Effendy dan Azizul Kholis.

Sementara dalam perbincangan tersebut Syah Afandin mengatakan silaturrahim akbar masyarakat Melayu di Medan dimaksud menjadi perekat pemersatu antar masyarakat Melayu dari berbagai daerah. Dia mendukung kegiatan tersebut dan juga ingin kegiatan serupa dilakukan di Langkat. Tujuannya agar kelompok Melayu menjadi terbesar di nusantara dan tema yang akan dibahas mengenai semangat kebangsaan. “Kita ingin Melayu ini benar-benar besar, takkan Melayu hilang di bumi,” kata Afandin.

Adapun poin-poin pernyataan masyarakat Melayu Sumut dalam silaturrahim akbar di Aula T. Rizal Nurdin dimaksud sebagaimana diserahkan kepada Syah Afandin yakni meminta setiap peninggalan dan bangunan sejarah, adat istiadat, upacara adat, pakaian dan tarian adat dan juga gapura sebagai pintu gerbang masuk ke kawasan etnis Melayu harus dilestarikan dan dikembangkan.

Kemudian meminta Gubsu dan para bupati/walikota di sepanjang Pantai Timur Sumatera untuk menonjolkan ornamen dan desain grafis budaya Melayu pada gedung pemerintahan, jembatan, tugu dan juga angkutan kota.

Selanjutnya meminta kepada para pejabat di Sumut agar memberi perhatian khusus kepada putra-putri Melayu dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun di pemerintahan. Disamping itu demi berpegang teguh kepada prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, masyarakat Melayu meminta kepada Gubsu dan para bupati/walikota untuk menghormati dan menjunjung tinggi kultur Melayu sebagai kultur asli masyarakat pantai timur sejak zaman sebelum masa kesultanan hingga saat ini.

Terakhir masyarakat Melayu meminta perhatian khusus Gubsu dan para bupati/walikota untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas jalan dan jembatan, membangun pusat kegiatan yang berdampak tumbuhnya perekonomian rakyat serta melengkapi berbagai infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Pertemuan sejumlah tokoh tersebut berakhir dengan makan siang bersama Syah Afandin. (a11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE