LANGKAT (Waspada.id): Pertamina EP Pangkalansusu, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR), menggelar pelatihan silvofishery bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) Penghijauan Maju Bersama di Dusun X Paluh Baru, Desa Pasar Rawa, Kec. Gebang, Selasa (4/11).
Kegiatan ini diikuti 20 anggota KTH dan bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan sekaligus mengembangkan budidaya perikanan berkelanjutan melalui sistem silvofishery.
Ketua KTH Penghijauan Maju Bersama, Kasto Wahyudi, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina EP Pangkalansusu atas dukungan dan pendampingan yang dilakukan secara konsisten.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami tentang pengelolaan silvofishery. Dengan bimbingan dari Pertamina, kami berharap program ekowisata mangrove dapat berkembang pesat dan membawa kesejahteraan bagi anggota kelompok serta masyarakat sekitar,” ujarnya.
Pelatihan dibuka oleh Pjs. Field Manager Pangkalansusu Field, Aris Widodo, dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Oding Affandi, S.Hut, MP dari Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Fridolin Hutabarat selaku Penyuluh Kehutanan Ahli Muda dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) I Stabat.
Manager Community Involvement and Development (CID) PHR Regional 1 Sumatra, Iwan Ridwan Faizal, mengatakan ekosistem mangrove memiliki peran penting sebagai kawasan peralihan antara darat dan laut. Karena itu, diperlukan edukasi buat masyarakat untuk menjaga dan memulihkan ekosistem tersebut tanpa mengorbankan kesejahteraan ekonomi.
“Sistem silvofishery menjadi solusi yang memadukan kegiatan budidaya ikan atau udang dengan rehabilitasi ekosistem mangrove di area tambak,” ujar Iwan.
Silvofishery merupakan sistem budidaya yang menggabungkan fungsi konservasi hutan mangrove dengan kegiatan perikanan tambak. Dalam sistem ini, sebagian lahan digunakan untuk menanam mangrove dan sebagian lainnya dimanfaatkan untuk budidaya ikan atau udang.
Pendekatan ini terbukti mampu menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, mencegah abrasi, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor perikanan.
Iwan menambahkan, dalam menjalankan Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) bertajuk Ekowisata Mangrove Pasar Rawa, Pertamina EP berkomitmen memberikan pendampingan berkelanjutan bagi kelompok penerima manfaat. Saat ini, program silvofishery tengah dikembangkan di lahan seluas 1 Ha sebagai percontohan.
“Pengembangan silvofishery ini tidak hanya berfokus pada pelestarian mangrove dan perikanan, tetapi juga sebagai pusat edukasi bagi pengunjung. Area ini terintegrasi dengan pondok wisata mangrove dan guest house yang dikelola masyarakat,” tambahnya.(id24)













