GEBANG (Waspada.id): Manajemen Pertamina EP Pangkalansusu laksanakan program Edukasi Pelestarian Mangrove bersama pelajar SD dan SMP, di Desa Pasar Rawa, Kec Gebang, Kab. Langkat, Rabu (19/11).
Di sela kegiatan edukasi, pihak perusahaan juga meresmikan Home Stay Kelompok Tani Hutan (KTH) Penghijauan Maju Bersama dan dilanjutkan dengan penanaman secara simbolik pohon mangrove di pesisir Desa Pasar Rawa.
Kegiatan ini dihadiri antaralain, Ketua KTH Penghijauan Maju Bersama, Kasto Wahyudi, Vice President Corporate Secretary PHR, Eviyanti Rofraida, Field Manager Pertamina EP Pangkalansusu, Edwin Susanto, dan Kepala KPH Wilayah I Stabat diwakili Sukendar Purba.

Field Manager Pertamina EP Pangkalansusu, Edwin Susanto dalam sambutannya mengatakan, pemberdayaan masyarakat merupakan konsern Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan juga Pertamina EP Pangkalansusu.
Ia menjelaskan, bentangan wilayah kerja Pertamina EP paling luas di Indonesia. Menurutnya, sekitar 70 persen dari luas wilayah operasi perusahaan minyak dan gas (Migas) ini berada di wilayah pesisir pantai.
Saat ini, kata Edwin, kondisi kawasan hutan mangrove tidak sedang baik-baik saja. Hutan mangrove kini banyak yang mengalami degradasi akibat berbagai aktivitas ilegal. Karenanya, program CSR PEP di Pasar Rawa memprioritaskan konservasi mangrove.
“Program CSR PEP di Pasar Rawa mendapat apresiasi secara nasional dan kita mendapat predikat penghargaan gold,” ujarnya seraya mengajak para stakeholder untuk bersama-sama mendukung program konservasi ini.
Edwin mengajak para pelajar agar secara bersama-sama me-maintain lingkungan mangrove. Menurut dia, butuh effort yang luar biasa ini dan juga butuh legesi untuk merawat kawasan mengrove secara berkelanjutan.
Di pesisir Pasar Rawa ini ada terdapat 4 jenis pohon mangrove, yakni Rhizopora sp (bakau merah), Avicennia sp (api-api), brugulera (lenggadai), dan sonneratia sp (pidada).
Kepala KPH Wilayah I Stabat diwakili Sukendar Purba menyampaikan rasa bangganya atas upaya KTH Penghijauan Maju Bersama Desa Pasar di bawah kepemimpinan Kasto Wahyudi yang dulunya sebagai penebang liar, kini atas kesadarannya berhasil melestarikan kawasan hutan mangrove.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PHR Eviyanti Rofraida, juga memberi apresiasi yang sama. “Pak Wahyudi yang dulunya bukan siapa-siapa, kini menjadi pahlawan buat lingkungan,” ujarnya seraya mengajak semua pihak untuk menjaga mangrove dan jangan membuang sampah ke sungai.
Menurut dia, salah satu indikator negara paling bahagia, yakni banyak ruang terbuka hijau. Dengan banyaknya ruang terbuka hijau, lanjutnya, suplay oksigen ke udara kualitasnya semakin baik dan hal ini membuat otak atau pikiran menjadi lebih sehat.
Ketua KTH Penghijauan Maju Bersama, Kasto Wahyu menyampaikan testimoni terkait latar belakangnya. “Dari dulunya kami secara turun temurun menjadi pengrajin arang dengan melakukan penebangan pohon bakau. Tapi, sejak tahun 2017, aktivitas tersebut berhenti total dan kini terlibat aktif merehabilitasi hutan.
Usai kegiatan edukasi, dilanjutkan dengan peresmian Home Stay yang baru selesai dibangun, kemudian Field Manager PEP bersama jajaran Pertamina, KPH, dan KTH melanjutkan kegiatan penanaman pohon mangrove di pesisir Desa Pasar Rawa.(id27)












