PALAS (Waspada): Petugas panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih) banyak kendala dan tantangan saat melakukan coklit di lapangan, seperti adanya data yang tercampur dengan TPS yang bukan lokasi TPS terdekat.
Demikian ketua KPU Padanglawas, Indra Syahbana Nasution, SH, MH melalui Amran Pulungan kepada Waspada, Jum’at (24/2). Katanya pelaksanaan Coklit di lapangan tidaklah mudah, tetapi banyak tantangan.
Menurut Amran, proses coklit menjadi lebih rumit dan membutuhkan usaha ekstra untuk memastikan data yang terkumpul benar-benar sesuai dengan lokasi TPS yang dituju.
Karena itu Pantarlih harus berhati-hati dalam melakukan verifikasi dan memastikan bahwa data yang terkumpul benar-benar valid.
Selain itu, kendala kedua yang dihadapi adalah e-coklit Pantarlih yang masih belum sepenuhnya bisa digunakan. Hal ini menjadi masalah karena penggunaan aplikasi dapat mempercepat proses coklit dan mengurangi kesalahan input data.
Namun, petugas Pantarlih tetap harus melaksanakan coklit, walaupun secara manual untuk memastikan data yang terkumpul lebih akurat.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, kinerja Pantarlih sejauh ini masih baik dan komunikasi dengan PPS lancar, sekalipun ada satu dua petugas yang cedera saat bertugas.
Setiap harinya, Pantarlih melaporkan kendala yang dihadapi untuk memastikan proses coklit berjalan dengan lancar dan data yang terkumpul lengkap.
KPU Padanglawas berharap seluruh masyarakat bisa terdata dengan baik dan data yang direkap benar-benar lengkap dan akurat.
Karena dalam melaksanakan tugas, Pantarlih saat proses coklit pernah juga terjadi kecelakaan, bahkan ada yang sampai cedera gara-gara dikejar anjing peliharaan. (a30)