BATUBARA (Waspada): Jalan sepanjang 100 meter yang berada di Pangkalan Dodek, Pagurawan, Kecamatan Medang Deras yang tergenang air akibat hujan, diperparah kondisi riol atau parit yang tersumbat dan jalan yang rusak berlubang mendapat respon Pj Bupati Batubara H Heri Wahyudi Marpaung, Jumat (23/8).
Respon pejabat tinggi Kabupaten Batubara selama mengisi kekosongan jabatan KDH menyusul Pilkada serentak 2024 ini, setelah mendapat laporan warga mengenai kondisi jalan yang sudah lama tak kunjung kering dari genangan air tersebut.
Selanjutnya Pj. Bupati Heri Wahyudi turun meninjau langsung ke lapangan melihat kondisi yang terjadi. Dia menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pembersihan parit agar genangan air dapat mengalir leluasa ke tempat pembuangan serta merencanakan perbaikan jalan yang rusak.
“Penjabat Bupati Batubara langsung merespon setelah adanya laporan warga, turun langsung ke lokasi dan menindaklanjutinya dengan mengintruksikan dinas terkait untuk melakukan pembersihan agar air bisa lancar mengalir dan merencanakan untuk perbaikan jalan yang rusak,” sebut Diskominfo Kabupaten Batubara dalam rillisnya, diterima Sabtu (24/8).

Harus diminimalisir
Respon positif Pj Bupati Batubara Heri membenahi lingkungan dan merencanakan arah pembangunan jalan ini mendapat sambutan dan apresiasi Ridwan, salah seorang tokoh masyarakat Batubara dan meminta komitmen tersebut terus dijalankan demi menuju pembangunan yang lebih baik lagi di Kabupaten Batubara yang sejalan dengan motto Batubara Berkah (Berkarakter, Energik, Responsif, Kolaboratif, Adaptif, Harmonis).
Arah pembangunan yang dilakukan tidak hanya di Pagurawan, namun di titik wilayah Kabupaten Batubara, khususnya yang masih minim dari pembangunan, sehingga dirasakan secara menyuluruh oleh lapisan masyarakat, tidak saja membenahi jalan yang rusak, namun sarana dan prasarana umum lain sampai meminimalisir daerah pesisir Batubara dari genangan banjir pasang laut.,
“Jika musim pasang dalam atau rob dari laut, kawasan pesisir di Batubara menjadi bulanan genangan pasang. Ini maunya dapat diantisipasi, setidaknya meminimalisir agar debit pasang yang menggenangi kawasan daratan dapat tertekan, apakah membuka kembali kantong-kantong penyerapan air, sejalan dngan memperdalam menggali sungai/anak sungai yang selama ini kondisinya dangkal, bahkan diantaranya sudah tidak berfungsi, tertutup menjadi daratan maupun perkebunan kelapa sawit dan area bisnis kaplingan pertapakan rumah, sehingga air pasang laut dapat leluasa menggalir dan tidak sampai tertahan dan meluber menggenangi daratan pesisir khususnya yang berbatasan dengan sungai maupun pantai seperti sekarang.
Di samping itu juga menghindarkan warga dari kerisihan akibat lingkungan mereka tergenang banjir pasang.(a18)











