Sumut

Pj Wali Kota Tebing Tinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi

Pj Wali Kota Tebing Tinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi
Pj Wali Kota Tebing Tinggi mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama para OPD. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

TEBINGTINGGI (Waspada): Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi Drs. Syarmadani, M.Si mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi di daerah bersama para organisasi perangkat daerah (OPD) Pemko Tebingtinggi di gedung Balai Kota Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Senin(29/1).

Rakor yang diikuti seluruh kepala daerah yakni Gubernur, Bupati, Wali Kota, maupun Forkopimda dan TPID di wilayah masing-masing ini, dipimpin Mendagri RI, Muhammad Tito Karnavian, MA, P.hD di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo atas upaya pengendalian inflasi di tingkat pemerintah pusat dan daerah residen RI Joko Widodo disampaikan Mendagri RI dalam kesempatan itu.

“Kita tahu bahwa sekali lagi saya mengulangi, kita di angka YoY 2,61 persen, dan Bapak Presiden menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya kita untuk mengendalikan inflasi, baik tingkat pusat maupun tingkat daerah. Tingkat pusat nanti akan rapat jam 2 siang, yang dipimpin oleh Menko Ekonomi dan sejumlah pimpinan K/L,” urai Mendagri RI.

Lanjut Mendagri RI, inflasi month-to-month dari bulan November ke Desember sebesar 0,41 persen. Pihaknya mengingatkan 10 daerah dengan inflasi tinggi, yaitu Provinsi Maluku Utara, Lampung, Gorontalo, Kalimantan Timur (Kaltim), Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bengkulu, Banten, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara, provinsi dengan inflasi rendah, yaitu Aceh, Papua, Sulawesi Barat (Sulbar), Kalimantan Barat (Kalbar), Sumatera Utara (Sumut), DKI Jakarta, Sulawesi Tengah (Sulteng), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Utara (Kaltara).

“Namun kalau kita melihat dari minggu keempat bulan Januari 2024, seperti biasa BPS mengeluarkan angka proksi inflasi yang bersifat mingguan. Minggu keempat kita lihat di sini datanya yang perlu mendapat atensi adalah Kalsel itu 0,54 persen, ini cukup tinggi, Papua juga itu 0,5 persen, Jakarta 0,32 persen, Papua Tengah 0,29 persen, NTT 0,28 persen,” terang Mendagri RI.

Mendagri RI juga meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) dengan angka inflasi tinggi, untuk mencari betul penyebab kenaikan harga di daerahnya masing-masing. Selain itu juga melakukan pengecekan ke pasar terkait komoditas mana saja yang mengalami kenaikan. Faktor lain yang perlu dicermati pula menyangkut suplai atau distribusinya.

“Cuma dua saja, suplai kurang atau distribusi yang macet. Distribusi macet mungkin karena masalah cuaca atau ada yang nimbun, menahan barang, itu bisa pidana. Kemudian kalau suplai ya cepat, cari kerja sama antar daerah atau koordinasi dengan stakeholder yang ada,” tegas Mendagri RI.

Turut hadir di ruang Kerja Wali Kota, Danramil 13/TT Kapt. Inf. Yudi Chandra, Plt. Asisten Ekbang Ir. Nasrullah, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Zahidin, S.Pd., M.Pd., Kadis Sosial Drs. Khairil Anwar, M.Si., Kepala BPKPD Sri Imbang Jaya Putra, AP., M.SP., Kadisnakerperin Ir. Iboy Hutapea, dan Agustiar, ST. mewakili Kepala BPS.(a37)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE