SIMALUNGUN (Waspada): Meningkatkan rantai pasok bahan baku berupaTBS (Tandan Buah Segar), manajemen PKS (Pabrik Kelapa Sawit) Dolok Ilir PTPN IV Regional II, lakukan gathering kemitraan bersama rekanan pemasok, petani kelapa sawit sekitar, pekerja bongkar muat dan perangkat pemerintahan.
Kegiatan digelar di areal Loading Ramp PKS Dolok Ilir, Nagori Dolok Tenera, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Rabu (23/10/2024).
Pangulu Nagori Dolok Tenera, Sujianto, menyampaikan keberadaan PKS Dolok Ilir di wilayah pemerintahannya sangat membantu dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga warganya. Selain membantu para petani kelapa sawit, juga membantu warganya dalam memanfaatkan peluang kerja harian yang ada di lingkungan pabrik tersebut.
“Bukan cuma petani kelapa sawit sekitar sini saja yang memanfaatkan pabrik ini, warga saya pun banyak yang memperoleh manfaatnya. Hampir rata-rata selain ada yang karyawan, tukang bongkar muatnya pun termasuk ada juga warga saya, kalo saya tidak salah ada sekitar 30-an orang warga saya,” ujarnya seraya menjelaskan perusahaan tersebut dapat membantu menopang perekonomian sebagian dari warganya.
Hal yang sama juga disampaikan Pangulu Nagori Dolok Ilir I, Judiman. Pada kesempatan gathering kemitraan tersebut, dia menyampaikan terima kasihnya kepada manajemen, sebab selama ini hasil pertanian komoditi kelapa sawit di wilayah kerjanya dapat diterima di pabrik tersebut. Dia berharap hal tersebut dapat berkesinambungan dan menjadi salah satu pundukung rantai pasok.
“Hampir rata-rata hasil pertanian kelapa sawit dari nagori kami, dipasok ke pabrik ini, dan jelas ini sangat mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat dan warga saya,” tegas pangulu 2 periode itu saat menyaksikan proses sortasi dan bongkar tersebut yang dilakukan Asisten QA Marhausertua Simangunsong dan teamnya di loading ramp itu.
Sementara, Ratya A Sinulingga Menejer PKS Dolok Ilir PTPN Regional II di dampingi Masinis Kepala Mhd Arif Nasution menyampaikan, bahwa selama ini PKS yang dia pimpin selalu menyertakan masyarakat sebagai salah satu pendukung produktivitas kinerja, termasuk sebagai sumber rantai pasok bahan baku melalui kemitraan yang sudah terakreditasi dan teruji.
“TBS dari masyarakat khususnya masyarakat sekitar itu diakomodir oleh mitra-mitra kita, dan ini tentunya mitra-mitra yang sudah terakreditasi di perusahaan, serta memang layak dan teruji,” jelasnya.
Dia juga menambahkan, dalam hal kemitraan tidak ada monopoli. Dan dari evaluasi 5 tahun belakangan ini sangat banyak mitra yang terdaftar di perusahaan tersebut, namun tidak banyak pula yang bertahan serta terdegradasi dari evaluasi. (a27).