BESITANG (Waspada): Polsek Besitang, amankan satu unit truk trailer B 9472 TL milik pengusaha jasa angkutan yang digelapkan sopir di wilayah perbatasan Sumut-Aceh, tepatnya di kawasan Jalinsum Desa Halaban, Kec. Besitang. Sementara kernet kabur.
Barang bukti truk gandeng roda 22 dengan dimensi cukup panjang milik pengusaha asal Tambun, Kota Bekasi, Jawa Barat, tersebut rencananya hendak dicincang sopir dan besinya dijual secara kiloan kepada penadah.
Pantauan Waspada, Kamis (8/9), truk trailer yang diamankan berada di atas truk trailer yang mengakutnya dari lokasi. Truk angkutan berat tersebut terparkir di sebelah ruang Juper Mapolsek Besitang.
Selain mengamankan truk trailer, di lokasi parkiran juga tampak empat roda truk yang sudah dalam kondisi terpisah dari body truk. Beberapa plat besi truk sudah terpotong, namun belum sempat dijual ke penadah.
Sopir trailer, Septian, 29, warga Prabumulih, Palembang, Sumsel, ditemui mengatakan, rencananya truk milik sang majikan dicincang dan besinya dijual dengan harga Rp4.500/Kg. Tapi, apes, aksi kejahatan inik tercium polisi.
Pelaku mengatakan, awalnya truk mengangkut paku bumi dari Palembang untuk proyek jalan tol di Stabat, Kab. Langkat. Setiba di Stabat, truk rusak dan diakui Septian pada saat itu ada seseorang menawarkan truk dicincang.
Sementara itu, pemilik mobil Irwan, warga Tambun, Bekasi, Jabar, kepada Waspada mengatakan, ia tak tega melaporkan sopir karena sang sopir sudah dua tahun bekerja dengannnya.
“Sebenarnya saya bisa saja melaporkannya, tapi saya tak tega melihatnya meringkuk di penjara, karena itu saya memaafkan pelaku,” kata pengusaha jasa angkutan itu, mengaku bersyukur karena truknya berhasil diamankan polisi.
Kapolsek Besitang AKP TC Sihite melalui Kanit Reskrim Ipda W Situmorang dikonfirmasi Waspada mengatakan, trailer ini diamankan setelah adanya laporan warga yang merasa curiga melihat ada truk trailer dicincang.
Pada kesempatan itu, pihaknya langsung mengamankan sopir, berikut truk dan kemudian menghubungi pengisaha pemilik truk. Dia menambahkan, pemilik truk tidak bersedia membuat LP (laporan polisi). (a10)
