TAPUT (Waspada): Kepolisian Resort (Polres) Tapanuli Utara, Jumat (1/9) melakukan rekonstruksi aksi perampokan terhadap sopir truk yang diduga dilakukan dua orang tersangka pelaku dengan modus mengaku anggota polisi.
Rekonstruksi perampokan dilakukan oleh kedua pelaku, BS, 29, dan ES, 25. Keduanya warga Pematangsiantar, Sumut.
Dalam rekonstruksi yang di gelar di jalan depan samping Mapolres Taput itu, kedua tersangka pelaku terlihat memperagakan aksinya dalam memperdaya korbannya. Dalam rekonstruksi itu, para pelaku juga terbukti ada kebohongan yang selama ini mereka sembunyikan, dimana saat diperiksa penyidik mengaku hanya dua kali melakukan aksi perampokan, yaitu satu kali di wilayah Kabupaten Taput dan, satu kali di wilayah Kabupaten Toba, namun setelah dilakukan lidik, serta berdasarkan informasi yang didapati penyidik di lapangan, dan hasil pengembangan, ternyata keduanya sudah lebih dari dua kali melakukan perampokan dengan modus mengaku anggota polisi.
“Kedua orang tersangka pelaku ini akhirnya mengakui sudah lima kali melakukan aksinya dengan modus yang sama, yaitu mengaku sebagai anggota polisi. Diantaranya tiga kali di wilayah Kabupaten Taput, satu kali di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan, satu kali wilayah Kabupaten Toba, “kata Kasat Reskrim AKP Zuhatta Mahadi, Sabtu (2/9).
Selain itu, kata Zuhatta, kebohongan lainnya juga ada, yaitu masalah jumlah tersangka pelakunya. Karena berdasarkan pengakuan kedua orang tersangka pelaku yang dilakukan rekonstruksi ini, dalam aksinya mereka berjumlah 4 orang. Bukan 2 orang.
“Dua orang tersangka lain yang belum tertangkap saat ini sedang di kejar Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Taput. Identitas dan alamat kedua tersangka itu sudah kita kantongi dan mohon dukungan dari semua pihak agar dalam waktu dekat bisa tertangkap,” tandas Zuhatta Mahadi.
Untuk diketahui, dua orang tersangka pelaku yang dilakukan rekonstruksi ini ditangkap pada Senin (21/8) dari tempat persembunyiannya di daerah Pematangsiantar.
Mereka ditangkap berkat laporan salah seorang korbannya bernama Daniel Ganda Tua Banjarnahor, 30, warva Desa Pariksabungan, Kecamatan Siborongborong, Taput.
Dalam laporan korban, bahwa kedua orang tersangka pelaku itu telah merampoknya saat dirinya berhenti istrahat diatas mobil trucknya bermuatan kayu eucalyptus di pinggir jalan depan Kampus Unita Silangit.
Baru sekitar 15 menit istrahat, korban tiba-tiba didatangi kedua orang tersangka pelaku dengan menggedor gedor pintu mobilnya untuk dibuka, lalu salah satu dari dua orang tersangka pelaku mengaku polisi menodongkan pistol mainan kepada korban sambil mengatakan : “Angkat tangan, Kamu membawa narkoba”.
Mendapat ancaman tersebut, korban pun takut dan menyerahkan dompet dan HP kepada pelaku. Setelah itu, kedua orang pelaku pun kabur meninggalkan korban.
Menurut keterangan Kasat Reskrim, AKP Zuhatta Mahadi disela sela rekonstruksi, para tersangka pelaku ini mengatakan akan beraksi lagi ke daerah Pekan Baru, Riau seandainya tidak tertangkap.
“Rencana aksi lanjutan ke Pekanbaru, tetap bermodus sebagai anggota polisi dengan mencegat mobil-mobil truck yang melintas di tempat yang sepi dan aman,”sebutnya.
Untuk meyakinkan para supir truk yang akan menjadi target operasi mereka, tambah Zuhatta, para tersangka sudah mempersiapkan pistol mainan yang mirip dengan pistol polisi sebanyak 4 unit.
“Sedangkan dasar untuk menuduh para supir menyimpan narkoba, mereka sudah memaketi garam halus campur tawas untuk dimasukkan ke dalam mobil truk untuk alasan merampok saat dihentikan membawa narkoba,”tandasnya. (chp)