“Di usia yang sudah tidak muda ini, kami berharap negara kita lebih maju. Sehingga kemerdekaan yang sesungguhnya dapat dirasakan masyarakat hingga lapisan bawah,”
Semarak kemerdekaan ke-79 RI sesaat dapat menanggalkan aktivitas yang begitu padat. Dengan kemeriahan hiburan rakyat di hampir setiap lingkungan, membuat masyarakat dan tak terkecuali para pejabat larut dalam sukacita.
Di Kota Binjai, antusias masyarakat merayakan HUT Ke 79 RI terlihat cukup tinggi. Hampir di setiap sudut Kota Rambutan itu diramaikan dengan berbagai hiburan.
Langit-langit setiap ruas gang yang di sekitarnya didapati hiburan rakyat, juga tidak lepas dari hiasan bendera merah putih. Hal ini setidaknya membuktikan, bahwa semangat kemerdekaan terus mengalir di dalam jiwa generasi bangsa.
Dari beberapa hiburan rakyat, diantara yang menjadi perhatian, yakni tarik tambang yang diikuti Wali Kota Binjai Amir Hamzah di bawah guyuran hujan deras. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Merdeka, Minggu (18/8).

Awalnya, pertandingan tarik tambang dan bakiak berhenti akibat hujan deras. Tak lama, wali kota beserta Kajari dan Kapolres, kembali hadir ke Lapangan Merdeka. Kehadiran Forkopimda ini pun mengejutkan semua orang yang ada di lokasi.
Kemudian, di tengah guyuran hujan, pertandingan tarik tambang berlanjut. Tanpa disangka, Amir Hamzah ikut gabung dalam hiburan itu. Selanjutnya, disusul Kapolres dan Kajari.
Sorak sorai masyarakat pun pecah di pinggiran lapangan. Tarik tambang dengan 3 set itu berjalan dengan meriah. Wali kota tampak terguling dan lumpur melumuri pakaian putihnya. Dalam pertandingan tersebut, tim wali kota harus menerima kekalahan.

Sedangkan hiburan di kalangan masyarakat, terpantau tak kalah seru. Permainan ambil koin dalam jeruk menjadi salah satu daya tarik masyarakat. Dalam permainan ini, satu jeruk bali yang sudah hitam dibakar, diisi dengan koin. Untuk satu jeruk, ada dua peserta yang akan mengumpulkan koin menggunakan mulut sesuai jumlah yang ditentukan panitia.
Ketika permainan ini berlangsung, kemeriahan pun pecah. Para peserta tak henti membuat masyarakat tertawa. Wajah hitam akibat jeruk bali yang dibakar menambah kelucuan dalam permainan tersebut.

Selain koin dalam jeruk bali, permainan lari karung/goni anak-anak juga menjadi perhatian. Sikap polos peserta berhasil memecah tawa masyarakat. Sebagian diantara peserta terjungkal dan sebagian lainnya memberikan gaya tak terduga akibat kesulitan bergerak, yang akhirnya mengundang tawa setiap orang yang melihatnya.
Di balik sukacita tersebut, masyarakat tentunya memiliki harapan besar, agar kedepannya negeri ini dapat lebih baik dari sebelumnya. “Di usia yang sudah tidak muda ini, kami berharap negara kita lebih maju. Sehingga kemerdekaan yang sesungguhnya dapat dirasakan masyarakat hingga lapisan bawah,” harap Elsa, warga Binjai yang antusias merayakan kemerdekaan RI. (a34)