MANDREHE, Nisbar (Waspada.id): Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, Hendra Siregar melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan Jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, Jumat (14/11).
Kunjungan ini bertujuan untuk memonitor perkembangan pekerjaan proyek infrastruktur vital menghubungkan Kota Gunungsitoli menuju Kabupaten Nias Barat yang sebelumnya rubuh akibat diterjang banjir pada Rabu 5 Maret 2025 lalu.
Saat peninjauan, progres pembangunan Jembatan Idano Noyo telah mencapai 75,57%. Jembatan ini dibangun dengan panjang bentang 95 meter, lebar total jembatan adalah 9 meter, yang terdiri dari 7 meter untuk badan jalan utama dan 1 meter trotoar di masing-masing sisi badan jalan.

Fokus pekerjaan konstruksi saat ini meliputi pemasangan rangka jembatan, penanganan dan penguatan struktur dengan pemasangan bronjong, serta pengerjaan oprit jembatan.
Diharapkan, dengan progres yang signifikan ini, Jembatan Idano Noyo dapat segera diselesaikan tepat waktu dan kembali berfungsi penuh untuk memulihkan aksesibilitas dan konektivitas bagi masyarakat Nias Barat.
Sementara itu pasca Jembatan Idano Noyo ambruk diterjang banjir, akses transportasi dari Kota Gunungsitoli menuju Nias Barat dan sebaliknya sangat terganggu. Hal ini berdampak pada roda perokonomian masyarakat di daerah itu.
Masyarakat berharap pembangunan Jembatan Idano Noyo dapat selesai tepat waktu sehingga saat memasuki libur natal dan tahun baru akses transportasi ke Kabupaten Nias Barat dapat pulih dan normal kembali.(id59)












