Scroll Untuk Membaca

Sumut

Protes Jalan Rusak Buat Kuburan, Pemkab Asahan: Pembangunan Bertahap

Protes Jalan Rusak Buat Kuburan, Pemkab Asahan: Pembangunan Bertahap
Sejumlah masyarakat melakukan protes jalan rusak dengan membuat kuburan di Dusun IV, Desa Gajah Sakti, Kec Bandar Pulau, Kab Asahan.Waspada/Sapriadi
Kecil Besar
14px

KISARAN (Waspada): Protes jalan rusak dengan membuat kuburan, Pemkab menanggapi bahwa pembangunan di Asahan berjalan dengan bertahap, menentukan skala prioritas mengingat keterbatasan anggaran.

Hal itu diungkapkan Plt kadis Kominfo Kab Asahan Arbin Ariadi Tanjung, saat dikonfirmasi Waspada, Rabu (20/11), menerangkan bahwa Pemkab Asahan selama 2024 ini telah melakukan maksimal pembangunan jalan, termasuk salah satunya di wilayah Kec Bandar Pulau. Namun karena adanya keterbatasan anggaran, tentunya dilakukan skala prioritas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Protes Jalan Rusak Buat Kuburan, Pemkab Asahan: Pembangunan Bertahap

IKLAN

“Semua jalan yang ada di Kab Asahan, terutama jalan yang menjadi penyangga perekonomian masyarakat menjadi titik utama pembangunan, namun karena adanya keterbatasan anggaran kita tentukan skala prioritas mana yang duluan dibanguan atau diperbaiki,” jelas Tanjung.

Jadi untuk, jalan di Desa Gajah Sakti, Kec Bandar Pulau, ini juga merupakan sasaran pembangunan, kata Tanjung, diharapkan masyarakat bisa bersabar, karena saat ini Pemkab Asahan melakukan pembangunan secara bertahap.

Tanjung juga mengucapkan terima kasih kepada warga, yang melakukan protes dan meminta pusat untuk membantunya. Tentunya dalam hal ini Pemkab Asahan tidak akan tinggal diam, dan akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat.

“Pemkab Asahan melakukan pembangunan secara bertahap, kami berharap masyarakat bisa bersabar,” jelas Tanjung.

Sebelumnya, perwakilan masyarakat Dusun IV, Desa Gajah Sakti, Kec Bandar Pulau, Kab Asahan, protes jalan rusak dengan membuat kuburan di pinggir jalan, karena selama Indonesia merdeka, jalan penghubung antar desa tidak pernah diperbaiki.

“Kuburan ini dibuat, ini adalah bentuk kekecewaan dan matinya nurani pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, karena dapat kabar bahwa 2024 ini akan dibanguan jalan ini, namuan kenyataannya tidak dibangun,” jelas Yusuf.

Menurut Yusuf, pihaknya sudah menanyakan kepada pemerintah desa, untuk diteruskan kepada Pemkab dan Pemprov Sumut, namun hingga kini pembangunan jalan belum ada kejelasan.

“Tentunya ini membuat kekecewaan kepada masyarakat. Oleh karena itu kami meminta Pak Presiden Prabowo, untuk membantu kami karena kondisi jalan kami sudah sangat memprihatinkan,” jelas Yusuf.

Sedangkan Kepala Desa Gajah Sakti Yudi Kurniawan, menerangkan dari 2022 hingga 2024 pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian PUPR di Jakarta agar konektivitas penghubung Jalan Padang Pulau – Gunung Berkat sepanjang 20 Km diperbaiki.Karena dampak buruknya akses jalan ini terhambat, konektivitas tidak terwujudnya ketahanan dan distribusi pangan, distribusi energi bahkan menghambat denyut ekonomi masyarakat 10 Desa yang di Kecamatan Bandar Pulau. Yudi berharap kepada Bapak Presiden, Kementerian PUPR, Gubernur Sumut, Pemkab Asahan, agar kiranya cepat di tanggapi keluhan kami

“Kami berharap Pemkab Asahan, Pemprov Sumut hingga Pemerintah Pusat ikut bisa berperan, agar jalan ini bisa dihotmix, karena ini berkaitan dengan roda perekonomian masyarakat,” jelas Yudi. (a19/a20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE