Scroll Untuk Membaca

Sumut

Proyek ‘Aspirasi’ Anggota DPRD Simalungun Dikerjakan Asal Jadi

Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada): Masyarakat Nagori Dolok Malela, Kecamatan Gunung Malela dan Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, mengaku kecewa atas proyek parit pasangan yang dinilai dikerjakan asal jadi dan dikhawatirkan bangunan tidak akan bertahan lama.

Proyek bangunan parit pasangan dikedua nagori itu disebut-sebut adalah proyek ‘aspirasi’ dari anggota DPRD Simalungun berasal dari daerah pemilihan setempat yang pengerjaannya diserahkan kepada kontraktor dengan pagu anggaran bersumber dari APBD Simalungun TA 2022 dengan nilai proyek per paket sebesar Rp.198 juta lebih.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Proyek 'Aspirasi' Anggota DPRD Simalungun Dikerjakan Asal Jadi

IKLAN

Seperti bangunan proyek parit pasangan di Jalan Jaumar Huta II Nagori Dolok Malela, Kecamatan Dolok Malela dikerjakan dari rekanan CV Indo Prima. Warga setempat yang ditemui dilapangan menyebutkan proyek yang sudah hampir selesai tersebut terkesan dikerjakan tidak profesional atau asal jadi. Baik tinggi dan ketebalan bangunan serta campuran semen dinilai tidak sesuai dengan gambar yang dikeluarkan pihak Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Simalungun. Bahkan bangunan dimaksud menurut warga tidak memiliki pondasi. Sehingga dikhawatirkan pekerjaan proyek parit pasangan itu tidak akan bertahan lama.

Proyek 'Aspirasi' Anggota DPRD Simalungun Dikerjakan Asal Jadi
Pekerjaan proyek parit pasangan jalan Mulya Raya Nagori Margo Mulyo, Kecamatan Gunung Malela. (Waspada/Hasuna Damanik)

Proyek parit pasangan lainnya, di Jalan Mulya Raya Nagori Margo Mulyo Kecamatan Gunung Malela. Sesuai plang, proyek itu dikerjakan CV Mas Ayu /Bona Tunas bersumber dari APBD Simalungun TA 2022 dengan pagu nilai Rp.198 juta lebih. Warga setempat kepada wartawan menyebutkan, proyek ‘aspirasi’ anggota DPRD Simalungun itu dikerjakan tanpa pengawasan dari pihak Dinas PU Pemkab Simalungun, sehingga pekerjaan juga terkesan asal jadi. 

Terkait dengan keberadaan proyek parit pasangan yang disebut-sebut proyeknya para anggota dewan dari daerah pemilihan setempat, masyarakat tidak banyak mengetahuinya, sebab  informasi dari plang proyek hanya sekedar memberitahukan sumber dana, nomor kontrak, perusahaan yang mengerjakan dan limit waktu masa pekerjaan. Warga tidak dapat mengetahui volume pekerjaannya, berapa panjangnya, lebar, ketinggian dan ketebalan dinding parit. 

Proyek 'Aspirasi' Anggota DPRD Simalungun Dikerjakan Asal Jadi
Pekerjaan proyek parit pasangan di Jalan Pendidikan Nagori Karang Sari Kecamatan Gunung Maligas.(Waspada/Hasuna Damanik).

Hal yang sama juga dikemukakan warga Karang Sari Kecamatan Gunung Maligas. Bangunan proyek parit pasangan yang berada persis di depan kantor pangulu Karang Sari yang saat ini sedang berlangsung pekerjaannya. Ditemui dilokasi proyek, Rabu (14/09/2022), sejumlah pekerja mengakui bahwa proyek tersebut adalah proyek ‘aspirasi’ anggota dewan Simalungun yang juga warga setempat.

Diduga, pekerjaan proyek parit pasangan yang berdekatan dengan kantor pangulu Karang Sari itu tanpa pondasi awal. Pekerja yang ditanya terkait proses pekerjaan parit pasangan itu mengaku tidak banyak tahu, karena mereka cuma sebagai pekerja.

” Maaf bang kami hanya pekerja. Siapa rekanannya kami tidak tau, katanya proyek ini adalah proyek aspirasi dewan,” sebut salah seorang pekerja sambil menunjukkan plang proyek yang tersandar di tembok rumah warga.

Disisi lain warga juga heran mengapa ada istilah proyek ‘aspirasi’ dewan. ” Kalau dewan ikut berproyek, lalu siapa lagi yang melakukan pengawasan,” ucap warga heran.

Warga juga mengharapkan adanya pengawasan dari pihak APH (Aparat Penegak Hukum), sebab proyek ‘aspirasi’ dari tiga nagori ini hanya merupakan ‘contoh barang’. Bahkan sudah jadi rahasia umum, unsur pimpinan dan anggota dewan terhormat semuanya dapat jatah proyek ‘aspirasi’, cuma besarannya berbeda-beda dari OPD yang memiliki proyek seperti Dinas PU, PSDA, Dinas Pertanian dan lainnya.

Kepala Dinas PU Pemkab Simalungun, Hotbinson Manik, yang coba dikonfirmasi di kantornya, Kamis (15/9), tidak berhasil. Menurut salah seorang pegawai di kantor itu mengatakan Kadis PU sedang keluar, sehingga tidak diketahui berapa banyak (paket) proyek aspirasi dan siapa- siapa saja anggota dewan dimaksud.(a27/C)

.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE