Scroll Untuk Membaca

Sumut

Proyek Lama Molor, Fasilitas SMAN Plus Di Besitang Jadi Sasaran Maling

Proyek Lama Molor, Fasilitas SMAN Plus Di Besitang Jadi Sasaran Maling
TEMBOK penahan tanah di lokasi SMA Negeri Plus Besitang, Kab. Langkat, tampak retak sehinga kondisi ini berpotensi sangat membahayakan. Waspada/Asrirrais
Kecil Besar
14px

BESITANG (Waspada): Pembangunan SMA Negeri Plus Langkat berlokasi di Lingk VI, Kel. Kampung Lama, Kec. Besitang, yang menelan anggaran mencapai puluhan miliar rupiah sejak awal banyak menuai sorotan publik.

Yang menjadi sorotan, antaralain masalah kualitas bangunan, proses pengerjaan yang tidak tepat waktu sehingga berdampak pada tertunda penerimaan siswa baru, serta status SMAN Plus berubah menjadi SMA Negeri-2.

SMA Negeri yang dibangun pada tahun 2020 lalu ini pernah mengeluarkan pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023, namun yang membuat wali murid kecewa, Disdik Sumut tiba-tiba membatalkan PPDB.

Kemudian, pada tahun 2024, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara kembali membuka pendaftaran PPDB. Pengumuman pendaftaran siswa/i baru terpampang persis di depan gedung ruang galeri SMA Negeri.

Berdasarkan pantauan Waspada di lapangan, Senin (10/6), bangunan sejumlah ruang kelas baru (RKB) berlantai dua yang letaknya paling atas di antara sejumlah bangunan lainnya, masih kosong, tanpa ada fasilitas mobiler.

Dari dua gedung bangunan yang letaknya persis bersebelahan terlihat masih kosong, sementara beberapa RKB tampak sudah tersedia perlengkapan sarana mobiler dan fasilitas pendukung lainnya.

Kemudian, yang paling bersiko terhadap daya tahan gedung yang berada di atas perbukitan, kondisi tembok penahan tanah, mulai dari lantai dasar ruang perpustakaan, sampai ke lantai atas ruang belajar, tampak mengalami keretakan.

Keretakan bangunan tembok penahan tanah atau retaning wall ini tentunya berpotensi sangat membahayakan. Bagaiman tidak, jika terjadi pergeseran tanah, gedung yang berada di atas bisa saja rubuh bersama tembok penahan tanah yang tidak kokoh tersebut.

Sebelum terjadi insiden vatal yang bukan tidak mungkin dapat merenggut korban jiwa, baik bagi siswa mau pun guru, Pemprovsu diminta segera memperbaiki tembok penahan tanah yang diduga dibangun asal jadi oleh rekanan.

KASUR di asrama siswa/i di SMA Negeri Plus di Besitang menjadi sasaran aksi pencurian kawanan maling. Waspada/Asrirrais

Disatroni Maling

Minimnya rasa tanggung jawab dari orang yang diberi kepercayaan untuk menjaga keamanan lingkungan sekolah membuat para kawanan maling leluasa beraksi menyatroni sejumlah aset atau fasilitas sekolah.

Berdasarkan pantauan, puluhan spring bad atau kasur di ruangan asrama siswa telah raib dicuri maling. Mirisnya lagi, di salah ruang kamar asrama, kasur sengaja dirobek-robek pelaku dan busanya diserakan di ruang kamar.

Suroso, salah seorang warga yang rumahnya bersebelahan dengan gedung SMA saat ditemui Waspada mengatakan, jumlah kasur yang hilang mencapai 20 lembar. Menurutnya, maling masuk ke asrama setelah mencongkel pintu jendela.

Suroso yang mengaku setiap harinya mengembala hewan ternaknya di seputar lingkungan sekolah mengungkapkan, tidak hanya kasur, tapi kabel listrik, AC, sampai bola lampu juga disikat kawanan maling. Menurut dia, kerawanan ini terjadi mendekati akhir 2023, sema penjaga keamanan yang lama. (a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE