PANYABUNGAN (Waspada.id): Perusahaan kebun sawit PT Tri Bahtera Srikandi (TBS) menegaskan tidak pernah melakukan pembukaan hutan atau aktivitas merusak alam sejak awal berdiri, dan hanya mengelola kebun milik masyarakat yang sudah ada untuk dikembangkan menjadi kebun plasma.
Pernyataan itu disampaikan humas PT TBS, Ferdian, kepada wartawan pada Rabu (17/12/2025) di Sinunukan, Madina.
“Perlu kami luruskan bahwa PT Tri Bahtera Srikandi hanya mengelola kebun milik masyarakat yang sudah ada untuk kemudian dikembangkan menjadi kebun plasma. Pengelolaan ini dilakukan melalui kerja sama yang transparan dan saling menguntungkan,” jelas Ferdian.
Seluruh operasional perusahaan mengedepankan perlindungan lingkungan dan kepatuhan peraturan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap daerah sekitar. Ferdian menambahkan, PT TBS berperan sebagai mitra yang memberikan pendampingan teknis, akses pembiayaan, dan pengelolaan profesional untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat yang menjadi peserta plasma juga mengakui manfaat kehadiran perusahaan. Waega Sinunukan Kabupaten Madina, Nardi, menyatakan PT TBS membawa kesempatan kerja dan keberlanjutan ekonomi berbasis kelapa sawit yang berdampak positif bagi generasi mendatang.
“Sangat membantu pengembangan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin mudahnya akses menuju desa karena PT TBS membangun jembatan ke jalan lintas provinsi. Ekonomi masyarakat juga tumbuh sehingga anak-anak bisa melanjutkan pendidikan tinggi seperti dokter dan magister,” ujar Sumpeno Riadi, pengurus koperasi desa Sinunukan V yang bermitra dengan perusahaan.
PT TBS menegaskan komitmennya menjalankan usaha secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan kebun plasma masyarakat melalui kemitraan yang berkelanjutan.(id100)
