PendidikanSumut

Pulihkan Trauma Korban Banjir, UM Tapsel Terjun Ke Desa Garoga Dan Huta Godang

Pulihkan Trauma Korban Banjir, UM Tapsel Terjun Ke Desa Garoga Dan Huta Godang
Tim Pendamping Psikososial UM Tapsel foto bersama saat akan terjun ke Desa Garoga dan Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) untuk pemulihan trauma masyarakat pasca terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor. Waspada.id/ist.
Kecil Besar
14px

TAPSEL (Waspada.id) : Dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) yang tergabung dalam Tim Pendamping Psikososial terjun ke Desa Garoga dan Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) untuk pemulihan trauma masyarakat pasca terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor.

Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Tapsel, Nor Mita Ika Saputri, M.Psi, Rabu (24/12/2025) mengatakan, edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka mempercepat pemulihan sosial dan psikologis masyarakat tersebut merupakan bagian peran perguruan tinggi dalam tanggap surat bencana.

Dijelaskan, Program Tanggap Darurat Bencana 2025 yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) merupakan respons cepat atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Program yang diinisiasi dan diluncurkan Kemendiktisaintek ini, ucapnya melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia sebagai mitra pelaksana guna mempercepat pemulihan masyarakat terdampak.

“Salah satu perguruan tinggi yang terlibat aktif adalah UM Tapsel. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), UM Tapsel menurunkan lima tim yang bergerak langsung ke lapangan untuk menjangkau desa-desa terdampak banjir dan longsor di wilayah Tapanuli Selatan,” tuturnya.

Tim Pendamping Psikososial UM Tapsel foto bersama dengan anak-anak warga terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Batang Toru, Tapsel. Waspada.id/ist.

Kelima tim yang diterjunkan UM Tapsel ke lokasi pasca terjadinya banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa berbagai daerah di wilayah Tapsel, ucapnya, menyasar kebutuhan mendesak masyarakat, baik pada aspek sosial, pendidikan, maupun psikologis.

Salah satu dari lima tim UM Tapsel ini, ungkapnya, diterjunkan untuk melakukan pendampingan dalam memberikan edukasi Psikososial kepada masyarakat untuk pemulihan sosial pascabanjir dan tanah longsor tersebut.

Nor Mita Ika Saputri, M.Psi yang juga sebagai Ketua Tim Pendamping Psikososial menegaskan bahwa kegiatan yang didanai Kemendiktisaintek ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan pemerintah dalam memperkuat peran perguruan tinggi pada situasi tanggap darurat bencana.

Banjir bandang yang terjadi pada Selasa, 25 November 2025, ungkapnya, menyebabkan kerusakan material yang signifikan. Sejumlah rumah warga, sekolah, serta fasilitas umum seperti masjid, musala, dan kantor desa mengalami kerusakan berat.

Warga Desa Garoga dan Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Selain kehilangan harta benda, sebagian warga juga mengalami trauma psikologis mendalam akibat kehilangan anggota keluarga yang terseret arus banjir.

“Bencana di Tapanuli Selatan ini disebut sebagai salah satu yang terbesar di Sumatera Utara dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi luas wilayah terdampak maupun dampak sosial yang ditimbulkan. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi relawan dan tim pendamping dalam menentukan prioritas penanganan serta distribusi bantuan secara merata,” ungkapnya.

Melalui program ini, lanjut Nor Mita Ika Saputri, UM Tapsel memberikan berbagai layanan kepada masyarakat terdampak, antara lain dukungan psikologis, konseling individual, pemulihan resiliensi anak, serta bantuan sosial.

Tim Pendamping Psikososial UM Tapsel berikan bantuan kepada warga terdampak banjir.waspada.id/ist.

Pendampingan psikososial direncanakan berlangsung selama satu bulan penuh, mulai awal hingga akhir Desember 2025. Kegiatan meliputi layanan konseling, pendampingan kelompok, distribusi bantuan, serta pelatihan keterampilan sederhana untuk membantu warga bangkit dari kondisi pascabencana.

Dalam pelaksanaannya, Tim Pendamping Psikososial UM Tapsel bekerja sama dengan pemerintah desa, aparat kecamatan, serta berbagai organisasi kemanusiaan agar bantuan tepat sasaran dan berkelanjutan. Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan sosial dan psikologis masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat terdampak dalam proses pemulihan pascabencana. Harapannya, warga Desa Garoga dan Desa Huta Godang dapat kembali menjalani kehidupan secara normal serta memiliki ketangguhan menghadapi masa depan,” ujar Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Tapsel.(id46).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE