Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Puluhan Pekerja Bangunan Sakit Perut Makan Nasi Diduga Beras Sintetis

Puluhan Pekerja Bangunan Sakit Perut Makan Nasi Diduga Beras Sintetis
Dinas Kesehatan Kab Padanglawas melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap puluhan pekerja bangunan gedung PN Sibuhuan, yang mengeluh sakit perut setelah makan nasi yang diduga beras sintetis.(Waspada/Idaham Butar Butar/B)
Kecil Besar
14px

SIBUHUAN (Waspada); Puluhan pekerja bangunan di Padanglawas (Palas) mengalami sakit perut diduga setelah mengonsumsi nasi yang diduga merupakan beras sintetis yang datang dari luar daerah.

Seperti salah seorang pekerja bangunan gedung Pengadilan Negeri (PN) Sibuhuan, Risky saat bertemu dengan Babinsa Koramil 08/Barumun, Kamis (7/9).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Puluhan Pekerja Bangunan Sakit Perut Makan Nasi Diduga Beras Sintetis

IKLAN
Puluhan Pekerja Bangunan Sakit Perut Makan Nasi Diduga Beras Sintetis
Puluhan pekerja bangunan gedung PN Sibuhuan mengalami sakit perut setelah makan nasi yang diduga beras sintetis. (Waspada/Idaham Butar Butar)

Ia mengatakan bahwa baru-baru ini ia membeli beras di salah satu toko kelontong di Lingkungan VI Kelurahan Pasar Sibuhuan sebanyak empat karung ukuran 10 kg.

Setelah dimasak dan dimakan bersama pekerja bangunan yang lain ada 30 orang, semua mengaku mengalami sakit perut.

Terakhir tadi pagi setelah memasak nasi, kecurigaan itu coba disampaikan ke Babinsa Koramil 08/Barumun, seterusnya menyampaikannya ke Dinas Kesehatan, dengan harapan agar bisa diuji apakah beras yang dibeli itu merupakan beras sintetis.

Puluhan Pekerja Bangunan Sakit Perut Makan Nasi Diduga Beras Sintetis
Dinas Kesehatan Kabupaten Padanglawas mengambil sampel nasi untuk diuji laboratorium ke BPOM. Waspada/Idaham Butar Butar

Plt. Kadis Kesehatan, Amelia Roitona Nasution, SKM, setelah menerima laporan Koramil 08/Barumun, tidak lama kemudian langsung turun ke lokasi untuk melakukan observasi terkait apa yang dikeluhkan pekerja bangunan PN Sibuhuan tersebut.

Bagaimanapun, kata Plt Kadis Kesehatan, Amelia, bahwa pihaknya sudah mengambil sampel untuk diuji ke Laboratorium Badan POM Provinsi, untuk memastikan apakah ada unsur yang berbahaya dalam nasi/beras tersebut. (a30/B)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE