PADANG LAWAS (Waspada): Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Padang Lawas (Palas) bermasalah.
Informasi Waspada himpun dari berbagai sumber, Minggu (15/6), lebih dari 80 hektare kebun sawit milik puluhan petani yang tergabung dalam program PSR tahun 2023 mengalami kerugian akibat kendala pencairan dana lanjutan. Tanaman sawit yang telah ditebang untuk persiapan penanaman baru, kini terbengkalai.
Plt Kepala Dinas Perkebunan, Perikanan dan Peternakan Palas, Agus Salim Hasibuan, S.Pt, melalui Plt Kabid Perkebunan, Rahman May Nasution dan Aulia Rahman Hasibuan membenarkan adanya kendala tersebut.
Dana lanjutan untuk program PSR atas nama Kelompok Tani Persahabatan belum cair, sehingga proses penanaman baru terhenti. Meskipun dana awal 30 persen telah dicairkan dan lahan telah ditebang, penanaman kembali tak berlanjut.
Kasus ini bahkan telah sampai ke Kejaksaan Negeri Padang Lawas yang saat ini tengah melakukan penyelidikan. Kajari Palas, Sinrang, SH, MH, melalui Kasi Intel Nahoed Ganda dan Kasi Pidsus, R. Hidayat, SH, membenarkan adanya permasalahan dalam pelaksanaan PSR di Palas dan sedang ditindaklanjuti.
Program PSR sendiri memberikan bantuan sebesar Rp25 juta per hektare dengan maksimal empat hektare per kepala keluarga. Ketua Kelompok Tani Persahabatan Desa Tangga Bosi, Mukhtar Hasibuan, menyatakan bukan masalah, namun kendala pencairan dana, terutama setelah PT Sucofindo terlibat dalam verifikasi lahan.
Ia menegaskan bahwa pada prinsipnya tidak ada permasalahan, hanya terhambat pencairan anggaran lanjutan.(a30)