PALAS (Waspada): Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pasar Ujung Batu kecamatan Sosa, kabupaten Padanglawas tidak pernah mengabaikan tugas pelayanan terhadap masyarakat.
Demikian M. Safi’i Pasaribu, SH, selalu penasihat hukum kepala Puskesmas Pasar Ujung Batu, Sugita Esadora, SKM, M.Kes kepada Waspada Rabu (22/2). Terkait tudingan anggota DPRD bahwa kurangnya pelayanan Puskesmas Pasar Ujung Batu.
Dikatakan, menurut keterangan kliennya, bahwa Puskesmas yang dipimpinnya sejak April tahun 2020 itu memiliki 172 orang tenaga medis, termasuk 6 orang dokter umum dan dua dokter gigi, serta 18 orang perawat selebihnya bidan.
Apalagi Puskesmas Pasar Ujung Batu menaungi lima Puskesmas Pembantu (Pustu) serta 39 desa yang harus dilayani.
Sementara semua tenaga medis telah membuat komitmen bersama dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan, baik di gedung Puskesmas maupun di luar gedung.
Malah sejak tahun 2022 Puskesmas Pasar Ujung Batu telah menangani pengobatan empat pasien aktif HIV Aids dan tahun 2023 ini dua pasien rujukan dari RS Adam Malik. Sebab Puskesmas Ujung Batu satu-satunya yang melayani pengobatan pasien HIV Aids di Padanglawas.
Maka M. Safi’i Pasaribu, SH mengatakan terkait tudingan anggota DPRD bahwa Puskesmas Pasar Ujung Batu kurang dalam pelayanan merupakan kritikan yang baik, sehingga ke depan pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut akan semakin baik.
Seperti dibangunnya unit gedung yang khusus melayani ibu dan anak, termasuk untuk pemeriksaan kehamilan dan penangan proses persalinan,vserya pasca persalinan.
“Tetapi kita sangat tidak setuju jika kritikan itu yang sifatnya sentimen pribadi. Bahkan sangat tidak elok bila seorang wakil rakyat dalam menjalankan tugas terkesan menyerang pribadi kepala Puskesmas,” katanya.
Sebagaimana dikatakan anggota DPRD Palas sebelumnya, bahwa Puskesmas Pasar Ujung Batu pernah terjadi kekosongan obat-obatan, membuat terkendala pelayanan kesehatan. Begitu juga pelayanan IGD yang selayaknya rumah tunggu kelahiran. (a30)