Scroll Untuk Membaca

Sumut

Ratusan Hektar Mangrove Langkat Rusak, Ondim Apresiasi Sikap Kapolda

Ratusan Hektar Mangrove Langkat Rusak, Ondim Apresiasi Sikap Kapolda
Bupati Langkat Syah Afandin.
Kecil Besar
14px

LANGKAT (Waspada): Ratusan hektar lahan mangrove di Kabuten Langkat dilaporkan rusak akibat perambahan liar. Kondisi ini setidaknya sangat meprihatinkan karena dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir.

Persoalan kerusakan mangrove ini terungkap dalam reapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Fokopimcam) di Aula Kantor Bupati Langkat, Kamis (14/9) pagi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ratusan Hektar Mangrove Langkat Rusak, Ondim Apresiasi Sikap Kapolda

IKLAN

Hadir pada pertemuan itu Bupati Langkat Syah Afandin, Kapolres Langkat AKBP Faisal Simatupang, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Stabat, Ledis Meriana Bakara, Ketua DPRD Langkat Sribana Perangin Angin, para camat, dan kapolsek.

Banyak hal yang dibahas pada rapat koordinasi itu, mulai dari peredaran narkoba hingga kerusakan lahan mangrove. Masing-masing camat dan kapolsek juga menyampaikan situasi terkini terkait kamtibmas di wilayahnya.

Berkaitan dengan kerusakan langnan mangrove, Bupati Langkat Syah Afandin, dikonfirmasi usai kegiatan mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi sikap Kapoldasu yang mengambil langkah cepat untuk menindak lanjuti kerusakan mangrove tersebut.

Ondim, sapaan akrab Syah Afandin menyebutkan, bahwa kerusakan lahan mangrove di Langkat cukukp luas, mencapai 700 hingga 800 hektar.

“Terkait mangrove, pertama kali saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Kapoldasu yang telah mengambil tindakan tegas terhadap pembalakan liar. Di sisi lain, saya meminta kepada pemerintah pusat agar dapat memberikan bantuan guna percepatan reboisasi di wilayah mangrove yang sudah rusak,” ucapnya.

Ondim menyebutkan, mangrove sangat dibutuhkan oleh kelangsungan ekositem alam, di mana mangrove menjadi tempat berkembangnnya biota laut.

“Wilayah Langkat terdiri dari pesisir yang masyarakatnya bergantung dengan laut. Rusaknya mangrove ini juga berdampak pada masyarakat kita, khususnya para nelayan,” ucap Ondim.

Sejauh ini, tambah Ondim, dampak dari keruskan mangrove sudah dirasakan oleh nelayan. Salah satunya adalah kurangnya hasil tangkapan ikan.

“Kalau hasil tangkapan ikan berkurang, sudah pasti pendapatan masyarakat kita juga berkurang. Hal ini lah yang perlu kita atasi, bagaimana mangrove kembali baik dan tangkapan ikan nelayan juga baik. Sehingga akhirnya pendapatan mereka ikut baik,” tutur Ondim. (a34)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE