Scroll Untuk Membaca

Sumut

Ratusan Siswa SMP Negeri 2 Galang Minta Ketua DPRD Deliserdang Tidak Pilih Kasih

Ratusan Siswa SMP Negeri 2 Galang Minta Ketua DPRD Deliserdang Tidak Pilih Kasih
Sejumlah siswi SMPN 2 Galang meminta Ketua DPRD tidak pilih kasih. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada): Ratusan siswa siswi SMP Negeri 2 Galang yang saat ini masih menumpang belajar di gedung SMP Negeri 1 Galang, meminta agar Ketua DPRD Deliserdang Zakky Shahri untuk tidak pilih kasih dalam menangani permasalahan antara Pemkab Deliserdang dengan pihak Yayasan Al Washliyah.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, siswa-siswi SMP Negeri 2 Galang ini mengatakan saat ini gedung sekolah telah disegel, mereka terpaksa menumpang. Mereka juga mengakui bahwa fasilitas ruang belajar kurang memadai, mereka menuntut agar bisa dapat belajar dengan baik.

Untuk itu para siswa meminta tanggung jawab kepada Ketua DPRD Deliserdang Zakky Sahri untuk memikirkan nasib mereka, mereka hanya ingin agar dikembalikan di gedung sekolah tempat asal mereka belajar.

Hal yang sama juga dikatakan salah seorang siswi SMP Negeri 2 Galang yang mengungkapkan, mereka juga ingin sekolah, mengapa Ketua DPRD terkesan hanya berpihak kepada Al Washliyah? “Kami punya hak untuk belajar, ke mana saja pak Ketua DPRD selama ini, kok baru muncul,” ujar salah seorang siswi SMP Negeri 2 Galang dengan nada sedih.

Sebelumnya pihak Pemkab Deliserdang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang telah melakukan penyegelan gedung sekolah SMP Negeri 2 Galang, Minggu (13/07/2025).

Dalam penyegelan tersebut disaksikan warga tanpa ada keributan.

Aswan Tumanggor, salah seorang warga yang hadir saat penyegelan mengatakan, suasana kemarin cukup kondusif.

“Memang kemarin ada 2 atau 3 orang guru yang ingin yang mendatangi bapak dari kantor bupati (Kadis Pendidikan, Yudi Hilmawan-red). Mereka melarang bapak itu. Tetapi saya lihat setelah diterangkan bapak dari kantor bupati itu, akhirnya guru-guru itu mundur,” ucap ibu Amnah.

Saksi mata lain, Aswan Tumanggor juga mengatakan yang sama. Tidak ada pengusiran guru-guru saat penyegelan Minggu kemarin. Cuma ada perdebatan, karena guru itu menganggap Kadis Pendidikan beserta para Kabid ikut serta ke lokasi tidak memiliki surat resmi.

Tetapi setelah ditunjukkan surat berita acaranya, lanjut Tumanggor, akhirnya guru yang mendebat itu mundur.

“Bagaimana bisa dikatakan Pak Kadis Pendidikan mengusir guru-guru itu. Sedangkan saat penyegelan, hari Minggu kemarin guru itu tidak dalam posisi mengajar karena libur. Jadi kami mohon kepada pihak-pihak yang tidak tahu menahu duduk persoalan supaya tidak memberikan komentar-komentar membuat suasana menjadi kisruh. Biarlah masalah gedung sekolah SMP Negeri 2 Petumbukan ini diselesaikan secara hukum oleh Pemkab Deliserdang dengan pihak Al Washliyah,” tutur Aswan.

Aswan Tumanggor juga meminta pihak media atau pun pegiat medsos untuk tidak memelintir beritanya dengan menyiarkan berita- berita yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Tolong stop berita atau komentar- komentar yang dapat membenturkan di tengah masyarakat,” pungkas Tumanggor.

Sementara Ketua DPRD Deliserdang Zakky Shahri saat dikonfirmasi Waspada.id via chat whatsApp belum merespon terkait permintaan siswa SMPN 2 tersebut.

Namun, Zakky sekira pukul 21.42 WIB merespon chat Waspada.id dan menulis dengan singkat, “harus bang makanya perlu di bagi jam belajar jangan sampai ada yg di korbankan”.(a13)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE